Pasien Reaktif COVID-19 di Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda Dievakuasi Tim Gugus Tugas
Samarinda, DiswayKaltim.com – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Samarinda melakukan penjemputan terhadap seorang pasien yang tengah dirawat di Rumah Sakit Dirgahayu, pada Sabtu (30/5/2020) siang.
Pasalnya, pasien yang diketahui tengah dirawat lantaran menderita sakit jantung tersebut, ketika di rapid test hasilnya reaktif COVID-19. Dengan mengenakan alat pelindung diri (APD), pasien kemudian dibawa oleh petugas dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, untuk dirujuk ke RSUD IA Moeis.
"Pasien punya riwayat sakit jantung. Masih kurang jelas, sejak kapan pasien masuk (dirawat) di Rumah Sakit Dirgahayu, untuk menjalani perawatan," ungkap Irfan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Samarinda yang ikut serta saat mengevakuasi pasien tersebut.
Ifran mengatakan pasien tersebut merupakan warga Samarinda, berjenis kelamin laki-laki, berusia 57 tahun. Pasien sebelumnya menjalani perawatan, mengalami sakit jantung dan sesak nafas. Protokol penanganan pun sudah dilakukan. Pasien kemudian dilakukan rapid test dan hasilnya reaktif Covid-19.
"Pihak rumah sakit, melakukan rapid test karena sekarang masih pandemi. Ternyata hasilnya reaktif. Yang bersangkutan dalam kondisi lemah dan kesulitan bernafas. Dari gejala tersebut, sudah mengarah ke Covid-19" jelas Irfan.
Pihak rumah sakit kemudian segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Samarinda. Pasien selanjutnya di rujuk ke RSUD IA Moeis.
"Karena di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 hanya ada tiga di Samarinda. Oleh karena itu, pihak rumah sakit segera berkoordinasi dengan Dinkes, pasien tersebut lalu dirujuk ke RSUD IA Moeis untuk perawatan lebih lanjut," ucapnya.
Tim evakuasi terdiri dari 10 petugas didampingi dengan masing-masing dua petugas dari Dinas Perhubungan, Satpol PP, Kepolisian dan TNI. "Saat dibawa kondisi pasien sudah sangat lemah," imbuhnya.
Sementara itu, dari keterangan pihak keluarga, pasien tak memiliki riwayat bepergian dari luar daerah. Selama ini, pasien lebih banyak beraktivitas dirumahnya dan dirumah anak-anaknya.
"Ngga ada keluar kota, pasien banyak beraktivitas ditiga tempat, rumahnya dan dirumah anaknya. Kami akan menindaklanjuti dari tiga tempat yang menjadi tempat ia beraktivitas. Rencananya akan kami disinfektan untuk disterilisasi," pungkasnya. (m5/boy)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: