PHM Mulai Pengeboran Sumur Eksplorasi PS-1X
Para pekerja di lantai bor jack up rig Hakuryu 14 saat spud in sumur eksplorasi PS-1X. (Istimewa) Balikpapan, DiswayKaltim.com – Sejak 2018, PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) telah mempersiapkan sumur eksplorasi PS-1X. Akhirnya, kini pengeboran mulai dilakukan pada Struktur South Peciko yang berada di selatan Lapangan Peciko. Tepatnya di lepas pantai Kalimantan Timur. Pengeboran dijalankan dengan memperhatikan aspek keselamatan kerja dan tetap menerapkan protokol COVID-19 secara ketat. Peresmian pengeboran dilakukan secara virtual, baru-baru ini, yang diikuti oleh VP Exploration & Optimization Direktorat Hulu Pertamina (Persero), Tri Widyo Kunto, Direktur Utama PHI, Bambang Manumayoso, Dirut PHM Eko Agus Sardjono, jajaran manajemen PHM, dan pekerja yang bertugas di rig pengeboran Hakuryu 14. General Manager PHM John Anis mengungkapkan, tajak sumur ini merupakan satu dari dua sumur eksplorasi di Wilayah Kerja (WK) Mahakam, yang menjadi komitmen PHM untuk dibor. Sumur eksplorasi lainnya akan dibor menembus struktur dalam dari Lapangan Tunu. Upaya ini ditempuh untuk mendapatkan cadangan baru sehingga dapat mempertahankan operasi dan produksi di WK Mahakam secara berkelanjutan. “Pengeboran ini salah satu upaya untuk mengekplorasi daerah-daerah di sekitar lapangan produksi secara lateral maupun vertikal. Dan keinginan kami untuk bisa melakukan development dengan cepat setelah discovery,” kata John Anis. Proyek tersebut telah dipersiapkan sejak 2018, dimulai dengan berbagai studi bawah permukaan (subsurface) dan development, persetujuan perijinan dari para pemangku kepentingan, 2 kali drill on paper pada awal 2020, dan survei geoteknikal dilaksanakan pada 4 – 11 April 2020. Pengeboran dilakukan menggunakan jack up rig Hakuryu 14, satu dari dua jack up rig yang dioperasikan PHM. Target kedalaman mencapai 1.600 meter (primary objective) hingga 2.700 m (secondary objective) dari permukaan air laut. Dia mengharapkan proyek berdurasi 70 sampai 90 hari ini dapat berhasil menemukan cadangan baru yang ekonomis untuk diproduksi. “Bukan hanya itu bisa menjadi batu lompatan untuk berbagai proyek eskplorasi lain di masa depan,” ujar John Anis. (fey/eny)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: