Timnat Dicukur Jepang 4-0, Erick Tohir Siap Mundur

Timnat Dicukur Jepang 4-0, Erick Tohir Siap Mundur

--

Catatan Zainal Muttaqin

(mantan Redaktur Olahraga dan Ketua Klub Sepak Bola).

JUMAT KELABU bagi Timnat, nama lain dari tim nasional (Timnas) sepak bola Indonesia, yang sedang berjuang untuk lolos ke Piala Dunia. Timnat alias tim naturalisasi, demikian Rocky Gerung menyebutnya, dicukur 4-0 oleh tim Legiun Asing Jepang, di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Jumat malam, 15 November 2024.

Setelah kekalahan di kandang sendiri itu, Ketua Umum PSSI, Erick Tohir menyatakan bertanggungjawab atas kekalahan telak itu. Dan, juga menyatakan, siap mengundurkan diri dari Ketum PSSI.

Tim naturalisasi itu harus diakui memang karya Erick Tohir, yang masih dipercaya sebagai menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), oleh Presiden baru Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

Timnat yang diturunkan menghadapi Jepang itu memang mayoritas diperkuat pemain kelahiran Eropa. Di dalam tubuh mereka mengalir darah Indonesia, dari ayah atau ibunya. Ada juga yang dari kakek atau neneknya.

Ketika menghadapi tim Jepang itu, starting eleven-nya, hanya dua pemain yang murni Indonesia. Rizky Ridho dan Yacob Sayuri. Dan dua pemain lagi yang Indonesia tulen sebagai pengganti, yakni Pratama Arhan yang menggantikan Yacob Sayuri. Dan Marcelino Ferdinand yang menggantikan Nathan Tjoe An.

Para pemain naturalisasi itu selama ini bermain di kompetisi antarklub di negara-negara Eropa. Sampai sekarang. Hampir semuanya bermain di klub kelas dua.

Mereka berkenan bernaturalisasi, menjadi warga negara Indonesia, kemudian bermain di tim nasional (timnas) Indonesia berkat Erick Tohir. "Orang-orang" Erick Tohir lah yang bergerilya, untuk mendapatkan para pemain itu. Tentu saja setelah melalui pemantauan tim pemandu bakat PSSI.

Erick Tohir yang baru dua tahun lalu dipercaya sebagai Ketum PSSI memang bukan nama baru di dunia sepak bola. Konglomerat muda ini pernah membeli saham mayoritas klub papan atas Italia, Inter Milan. Dan ketika itu dia berhasil mendongkrak prestasi Inter Milan, lewat gerakan yang berani, mengontrak pemain-pemain berkualitas, yang berharga mahal.

TAK PERLU MUNDUR

Timnas Indonesia yang didominasi pemain naturalisasi itu harus diakui mampu menampilkan pertunjukan di lapangan hijau yang lebih berkualitas. Itu jika dibandingkan dengan Timnas yang diisi semuanya pemain Indonesia asli.

Pertunjukan yang lebih berkualitas ini tentu menimbulkan harapan baru terhadap prestasi Timnas. Bahkan tidak sedikit warga Indonesia, yang mimpinya sudah sampai lolos ke panggung Piala Dunia. Tidak lagi melihat pesaingnya yang kualitas timnya masih lebih baik dari timnat Indonesia itu.

Tetapi pertunjukan yang lebih berkualitas itu, juga mengundang komentar miring terhadap timnat. Di antaranya dari pengamat politik, Rocky Gerung, yang diakui sebagai guru filsafat oleh banyak pemirsa televisi dan media sosial (medsos) itu. Dia pun dengan sinis menyebut Timnas Indonesia itu sebagai timnat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: