Sedang Jaga Pompa Air Kapal, Seorang ABK Dikabarkan Tenggelam di Sungai Mahakam

Sedang Jaga Pompa Air Kapal, Seorang ABK Dikabarkan Tenggelam di Sungai Mahakam

Tim SAR tengah mencari jenazah Erwin yang hilang di Sungai Mahakam. (M5/Disway Kaltim)

Samarinda, DiswayKaltim.com - Ina 37 tahun, menitikkan air matan ketika berdiri di pinggir dermaga. Sesekali dengan suara yang parau. Nama sang kakak ia panggil. Erwin sudah semalam dikabarkan tenggelam di Sungai Mahakam.

Pria 40 tahun itu dinyatakan hilang tenggelam di sekitar dermaga tambat kapal jenis klotok pengangkut batu bara. Letaknya di Jalan Pangeran Bendahara, RT 6, Kelurahan Masjid, Kecamatan Samarinda Seberang, pada Rabu malam (20/5/2020) sekitar pukul 23.00 Wita.

Kepada media ini, Ina menyampaikan kronologi terakhir kali sang kakak tak lagi kembali terlihat di kapal tempatnya bertugas sebagai anak buah kapal (ABK).

Ketika itu hujan baru saja reda sekitar pukul 15.00 Wita. Ibu rumah tangga (IRT) itu bermaksud untuk menengok suami dan sang kakak yang sedang bekerja.

Di pinggir dermaga, pertemuan dengan sang kakak rupanya menjadi yang terkahir kalinya. Disore itu, Erwin tengah bertugas menjaga pompa air bersama suaminya Muksin, 40 tahun.

"Suami saya satu rekanan kerja sama kakak saya. Jadi sore itu, terakhir kali saya bertemu dengan kakak. Dia tinggal sendiri ngontrak," ucap Ina saat ditemui dipinggir dermaga Kamis siang (21/5/2020).

Malam tiba, pria perantauan asal Makassar mendatangi Muksin, bermaksud untuk mengajak kembali ke kapal. Pompa air harus terus dijaga agar lambung kapal tak terisi air. Namun Muksin menolak ajakan sang kakak ipar dan memilih tetap tinggal dirumah. Mengenakan kaos singlet hitam dan kain sarung, Erwin memilih pergi sendiri ke kapal malam itu.

"Dia (Erwin) sempat naik ke rumah, kemudian turun lagi ke kapal, katanya mau menjaga pompa air. Air memang harus dijaga, kalau ngga air penuhi lambung, kapal bisa tenggelam," ucap Muksin.

Pagi harinya Leo sebagi juragan kapal mendatangi kontrakan mencari Erwin. Namun Leo tak menemukannya. Kepada Muksin, juragan kapal itu menyampaikan bahwa kapal tenggelam karena tak ada orang yang menjaga pompa air.

"Paginya, juragan (Leo) malah tanya ke saya, mana Erwin katanya. Saya bilang di kapal jaga air, tapi juragan bilang kalau kapal malah tenggelam," jelas Muksin.

Sejak Kamis pagi, keberadaan Erwin tak diketahui. Muksin dan Leo hanya menemukan barang milik Erwin  tertinggal di dalam kapal yang separuh tenggelam.

Muksin menduga Erwin tenggelam di Sungai Mahakam. Dugaan kuat Erwin tercebur juga ditambah oleh keterangan seorang awak kapal lainnya, yang sempat mendengar suara tercebur pada malam itu, namun tak melihat secara langsung. Atas keterangan itu, pihak keluarga dan juragan kapal melaporkannya ke Mapolsekta Samarinda Seberang.

"Jadi saksi ini hanya mendengar ada suara tercebur," ucap Kanit Reskrim Polsek Kawasan Pelabuhan (KP) Samarinda, Ipda Wahid saat dijumpai awak media.

Berangkat dari informasi tersebut, jajaran kepolisian dibantu dengan tim SAR dan relawan setempat menuju ke lokasi kejadian untuk melakukan upaya pencarian. Dari radius 50 hingga 100 meter dari titik Erwin diduga tercebur, petugas terus melakukan penyisiran.

"Korban dengan ciri-ciri tinggi sekitar 150 sentimeter, menggunakan kaos singlet hitam dan sarung dan berambut agak pirang," kata Wahid.

"Kami juga masih mendalami keterangan saksi sampai saat ini," sambungnya.

Kondisi curah hujan lebat dan arus sungai yang cukup deras tentu sedikit menghambat upaya pencarian petugas. Namun hingga berita ini diturunkan upaya terus digencarkan, dan apabila belum membuahkan hasil, keesokan harinya petugas akan kembali melakukan penyisirian dengan radius yang lebih luas.

"Tentu akan kami upayakan terus pencariannya dan melakukannya secara berkala agar upaya pencarian bisa lebih maksimal," pungkasnya. (M5/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: