Surat Keterangan Bepergian Rentan Direkayasa

Surat Keterangan Bepergian Rentan Direkayasa

Suasana pemeriksaan calon penumpang di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Balikpapan. (Andrie/Disway) -- Balikpapan, Diswaykaltim - Penerbangan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) telah dibuka. Namun ditemukan tujuh calon penumpang menggunakan dokumen mencurigakan. "Surat keterangan enggak sesuai dengan ketentuan. Kami pulangkan. Banyak yang coba mudik,” ujar General Manager Angkasa Pura I Balikpapan, Farid Indra Nugraha. Dari dokumen yang disertakan calon penumpang tersebut, tidak bisa dipertanggungjawabkan. Apalagi dalam surat dicantumkan alasan pulang kampung saja. "Contoh, dia buat pernyataan keterangan tertulis. Memang diketahui lurah. Tapi di kelurahan sudah ada surat standar. Nah, ini dalam tanda petik, kami curiga direkayasa,” jelasnya. Farid menjelaskan kondisi Bandara SAMS tidak terlihat ramai. Apalagi sampai menimbulkan antrean. Pasalnya penumpang yang diterbangkan setiap hari hanya sekitar 300 penumpang. "Kami ingatkan calon penumpang agar selektif melakukan perjalanan. Jangan cuma bepergian tapi bisa jadi menyebarkan corona," ujarnya. Tiap maskapai sekali memberangkatkan tidak lebih dari 50 persen kursi yang ada. Seperti Garuda Indonesia, Farid mengatakan hanya dibatasi 50 persen dari total seat yang ada. "Garuda ada 180 seat. Itu maksimal diisi 90 seat saja. Semua penerbangan sudah ada dan terbang. Rata-rata mereka satu hari satu kali terbang. Ada tujuan Makassar, Surabaya, Jogjakarta, Jakarta dan Halim hingga Berau Kalimarau,” jelasnya. Farid menambahkan, penumpang yang harusnya ke Bandara SAMS adalah yang sudah lengkap administrasi. “Yakni surat perintah, surat keterangan, maupun surat dinyatakan sehat. Kalau mereka dalam kondisi sakit atau reaktif COVID-19, itu enggak diperbolehkan datang,” imbuhnya. Dua pekan setelah dibuka penerbangan di Bandara SAMS, Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan mencatat terdapat 135 calon penumpang yang reaktif rapid test. Dia menerangkan, sebagian besar berasal dari kabupaten/kota di Kaltim. "Mereka mau keluar dari Kaltim," jelasnya. Para calon penumpang tersebut sebagian diisolasi di wisma Pemkot Balikpapan. Untuk menunggu hasil swab. "Ada yang diisolasi oleh kantornya, dan ada yang isolasi mandiri," tambahnya. Dia menghimbau, warga Kaltim yang hendak berangkat agar melakukan rapid test di kabupaten/kota masing-masing. (bom/hdd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: