Diskes Samarinda Segera Lakukan Rapid Test Masal, Siap-Siap
dr Osa Rafshodia. (dok) Samarinda,DiswayKaltim.com- Dinas Kesehatan (Diskes) Samarinda merencanakan pekan depan akan melakukan rapid test dan swab test secara masal. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Diskes Samarinda dr Osa Rafshodia. Ia menyebutkan Diskes masih melakukan perencanaan dan menyusun agenda. Agar saat pelaksanana sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) kesehatan. "Terstruktur di beberapa tempat terutama di daerah perbatasan untuk mendeteksi resiko penularan," ungkapnya, Sabtu (16/5/2020) lalu. Ia melanjutkan untuk rapid test akan menggunakan alat Imunofluoresensi. Lalu swab akan menggunakan Polymerase Chain Reactions (PCR). Dengan kata lain yang hal pertama yang dikerjakan adalah melakukan rapid test, kemudian swab. Dan itu dilakukan di satu tempat, tidak boleh terpisah. "Mungkin saja sudah datang minggu ini, namun untuk pastinya bisa dikonfirmasi ke Dinkes Provinsi Kalimantan Timur," lanjutnya. Untuk waktu dan tempat tes massal belum diketahui. Karena masih dalm proses perencanaan. "Waktu dan tempat akan kami umumkan,” tutup dr Osa. Pemkot Samarinda membeli alat uji cepat yang akurat. Immunofluorescence Assay namanya. Diimpor dari Korea Selatan. Pembelian sendiri diperoleh melalui anggaran dana tidak terduga. Dan dipesan langsung dari negeri ginseng. Alat immunofluorescence assay ini akurasinya mendekati ketepatan PCR (Polymerase Chain Reaction). Kemudian untuk semua reagen atau bahan reaksi juga diimpor dari negara tersebut. Fungsi dari alat immunofluorescence assay ini adalah mengukur kadar antibodi. Parameter pengukurannya langsung menyebutkan angka kadar antibody si pasien. Karena itulah alat ini digunakan untuk rapid test. Cara kerjanya adalah melalui tes kualitatif. Dimana hasilnya bisa terlihat berdasarkan garis yang terbentuk. Dengan tes Immunofluorescence ini, tim medis bisa melihat angka kadar antibodi yang timbul. Sebagai contoh untuk mengukur kadar IgM (immunoglobulin M). Nanti akan muncul angka. Misalnya 0,8 atau 0,9. Kemudian mengukur angka immunoglobulin G. Dengan kata lain, alat ini bisa mengukur apakah seseorang punya kekebalan atau tidak. Apakah reaktif terhadap virus atau tidak. Sehingga, tambahnya, hasil yang didapat tidak hanya sekedar positif atau negatif. Reaktif atau tidak reaktif. (nad/boy)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: