Tujuh Warga Palu Terlantar di Pelabuhan Feri Kariangau

Tujuh Warga Palu Terlantar di Pelabuhan Feri Kariangau

Warga Palu yang terlantar di ruang tunggu pelabuhan feri Kariangau. (Andrie/Disway) -- Balikpapan, Diswaykaltim - Sejak dihentikannya operasional feri Kariangau, banyak warga yang harus putar balik. Dan mengurungkan niat kembali ke daerah asal. Namun tidak dengan tujuh warga Palu. Yang terlantar di ruang tunggu Pelabuhan Feri Kariangau. Salah satu warga, Purwanto mengaku akan pulang ke kampung halaman. Sebab telah diberhentikan dari pekerjaannya di Sotek, PPU. "Sudah 15 hari kami di sini," ujar Purwanto, Selasa (5/5). Setelah diberhentikan dari pekerjaannya, mereka mulanya berharap mendapatkan pekerjaan lain. Di PPU atau Balikpapan. Namun karena tidak ada lapangan kerja, membuat mereka memutuskan untuk pulang kampung. Mereka juga menerima informasi, sejumlah akses menuju Sulawesi ditutup. Ini dampak dari COVID-19. Warga terlantar lainnya, Adit berharap ada solusi dari pemda. Uang hasil jerih payahnya selama delapan bulan di PPU, saat ini masih ada. "Kami enggak tahu sampai kapan harus begini," tambahnya. Sejauh ini, mereka bertahan hidup dengan menumpang di ruang tunggu keberangkatan pelabuhan feri Kariangau. Dan menumpang masak dari rumah warga sekitar pelabuhan. "Tidur masih diizinkan di sini," jelasnya. Petugas bagian informasi feri Kariangau menjelaskan, saat ini tidak ada kapal penumpang. Hanya kapal khusus pengakut sembako dan bahan bakar minyak (BBM). "Sejak keluar aturan menteri, sudah enggak ada yang angkut penumpang," ujar petugas yang enggan disebut namanya itu. (bom/hdd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: