Permintaan Ayam Potong di Balikpapan Menurun
Arzaedi Rahman. (Ryan/Disway) -- Balikpapan, diswaykaltim - Dinas Perdagangan (Disdag) Balikpapan mencatat penurunan permintaan ayam potong. Hingga 50 persen. Ini terjadi selama pengetatan sosial. Yang berlanjut hingga Ramadan. Jika sebelumnya permintaan ayam potong mencapai 43 ribu ekor per hari, kini hanya berkisar 20 ribu ekor per hari. Banyak pedagang mengeluh. Mereka kehilangan momentum bisnis saat Ramadan. Kepala Disdag Balikpapan Arzaedi Rahman mengatakan, ini berkaitan dengan daya beli masyarakat. Yang terus menurun. Selama adanya pandemi. Sehingga perputaran ekonomi jadi stagnan. Bahkan bisa terus merosot. Jika keadaan belum membaik. "Tapi ada kenaikan harga ayam," ujarnya saat menyambangi Pasar Klandasan bersama Dandim 0905 Balikpapan Kolonel I Gustu Agung Putu Sujarwana, Ahad (3/5). Di pasar tersebut, harga ayam potong antara Rp 21 ribu hingga Rp 25 ribu. Kenaikan harga ini disinyalir karena kekurangan stok ayam potong. Untuk itu ia bekerja sama dengan TNI. Untuk mengawal stok jelang Idulfitri. "Kami harap harganya membaik," ungkapnya. Menurutnya selama ini, stok ayam potong dan beberapa kebutuhan bahan pokok lainnya, dipasok dari daerah lain. Meski ada petani dan peternak lokal, namun kuotanya tidak mencukupi kebutuhan masyarakat. Arzaedi berencana meluncurkan program belanja online. Dengan menerapkan aplikasi khusus. Untuk pedagang Pasar Klandasan. Yang efektif berjalan Selasa (5/5). Ini upaya mendongkrak daya beli. Penerapan aplikasi itu akan membuka kesempatan promosi yang lebih luas. Cakupannya bisa menyentuh seluruh warga Balikpapan. "Belanja via daring sudah berjalan. Lewat WhatsApp. Tapi untuk warga sekitar," ungkapnya. Dirinya meminta pedagang mengenakan masker. Selama beraktivitas. Untuk menangkal penyebaran corona. "Pedagang harus menjamin dagangannya bersih," pungkasnya. (ryn/hdd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: