Belasan Motor Balap Liar Diamankan, Kompol Irawan : Habis Ramadan Baru Dikembalikan
Kasat Lantas Polresta Balikpapan Kompol Irawan Setyono menunjukkan barang bukti 19 sepeda motor yang digunakan balapan liar. (Andri/DiswayKaltim) ===================== Balikpapan, Diswaykaltim.com - Bulan Suci Ramadan baru dilewati empat hari. Namun aksi balapan liar di Kota Balikpapan mulai marak dan meresahkan masyarakat yang melintas di sejumlah jalan protokol. Kasat Lantas Polresta Balikpapan Kompol Irawan Setyono membenarkan hal tersebut. Bahkan diawal Ramadan ini, pihaknya telah mengamankan sedikitnya 19 barang bukti sepeda motor yang digunakan sebagai balapan liar. "Kita sudah antisipasi dari awal. Sebelum masuk bulan Ramadan ini kita membuat Timsus Anti Balapan Liar yang sudah kita petakan dan mappingkan di beberapa tempat di wilayah kota Balikpapan. Hasilnya dua hari terakhir ini ada 19 barang bukti yang kita jaring," terang Irawan kepada Disway Kaltim, Senin (27/4/2020). Sebagian besar pemilik 19 sepeda motor ini adalah anak dibawah umur. Untuk itu himbau Kasat, kepada para orang tua untuk selalu memantau aktifitas anaknya saat berada diluar rumah. "Mereka jelas tidak memiliki SIM dan masih sangat labil atau psikologisnya masih terpancing pada temannya. Akhirnya ikut balap liar yang mengganggu aktifitas masyarakat di jalan," ungkap Irawan. Sejauh ini, sedikitnya ada lima TKP aksi balapan liar yang sudah di mappingkan oleh petugas Satlantas Polresta Balikpapan. Seperti di wilayah Kebun Sayur, Melawai-Pertamina, wilayah Pasar Segar, Melawai 2 (Kawasan DOME), serta di sepanjang Ruhui Rahayu. Dalam pelaksanaanya, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan jajaran Polsek untuk bisa membantu dilapangan. Karena jarak antar satu lokasi ke lokasi yang lain lumayan jauh. "Jaraknya lumayan jauh. Kita akan membuat pemantauan agar lebih mempersempit gerak mereka," sebutnya. Untuk itu tambah Irawan, razia balapan liar ini akan terus ditingkatkan. Mengingat, kondisi pandemik COVID-19 saat ini membuat para pelajar jenuh. Sehingga mereka melakukan perbuatan menyimpang seperti balapan liar. "Bisa jadi mereka pada jenuh karena tidak bersekolah selama COVID-19 ini. Ditambah lagi memasuki bulan Ramadan. Akibatnya anak-anak ini melakukan perbuatan yang menyimpang seperti balapan liar," tuturnya. Ditanya soal sanksi, Irawan menjelaskan, untuk kendaraan yang digunakan balapan liar baru akan dikeluarkan setelah bulan Suci Ramadan. "Selesai Ramadan ini baru kita akan keluarkan. Tapi itu masih dalam pertimbangan. Kalau perlu kita lakukan perpanjangan lagi sampai situasi COVID-19 ini selesai. Karena memang ini sangat meresahkan," tutupnya. (Bom/Byu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: