Urusan Perut, COVID Pun Disikut
Gubernur Kaltim Isran Noor, Kamis kemarin membagikan sembako di kediamannya di Samarinda. Ribuan warga berdesakan. Mereka lupa dengan social distancing. Mereka lupa imbauan pemerintah untuk tetap menjaga jarak. Mereka rela antre. Di antaranya ada yang hingga pingsan. --------------------------------- SUSI (32), seorang pengemudi ojek online (Ojol) di Samarinda, sudah sejak pukul 11.00 Wita medatangi kediaman Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor di Jalan Untung Suropati, Samarinda. Ia berharap bisa mendapat bagian sembako dari orang nomor satu di Kaltim itu. Padahal, informasi yang diterimanya baru pukul 13.00 Wita pembagian sembako itu akan dilakukan. Sayang nasib baik belum berpihak. Warga Karang Asam itu mengaku tak mendapatkan bagian. Padahal sudah dua kali bolak balik. Sehari sebelumnya ia datang, namun tak kebagian. Kemarin datang lagi. Kali ini lebih awal. Namun orang yang berpikiran seperti Susi juga banyak. Tak kebagian lagi. “Dari tadi saya sudah menunggu di sini (Rumah pribadi Isran Noor). Kemarin, sudah ada pembagian. Tapi tidak dapat. Nah sekarang saya datang lagi. Tapi tidak dapat lagi,” katanya kepada Disway Kaltim, usai pembagian sembako. Dari pantauan Disway Kaltim, ribuan masyarakat memadati lingkungan rumah pribadi Gubernur Kaltim Isran Noor. Mereka tidak lagi memikirkan instruksi pemerintah mengenai social distancing. Untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Warga yang berada di depan rumah Isran berdiri berdempet-dempetan. Bahkan, beberapa di antaranya ada yang sempat pingsan. Namun di antara yang datang itu, tak semuanya beruntung. Usaha mereka menunggu berjam-jam tak mendapatkan hasil. Yang tidak dapat itu pun kecewa. Padahal datangnya tak sendirian. Ada yang membawa orangtuanya. Bahkan anaknya. Pun begitu dengan Maslian. Dia mengaku mendapat informasi pembagian sembako ini dari grup Facebook. Virus corona bukanlah ancaman utama buat dirinya. Melainkan urusan perut. Tapi sayangnya, dia pun tidak mendapatkan bagian. “Saya tahunya dari Busam. Sebenarnya sih saya takut dengan penyebaran virus corona. Tapi ya karena pembagian sembako, saya datang saja. Tidak mikir lagi dengan hal itu. Tapi, saya tidak dapat,” jelasnya. Dari informasi yang diterima Disway Kaltim, banyak masyarakat yang tidak mendapat bagian sembako kali ini. Karena kuota sembako yang disiapkan tidak sesuai dengan perencanaan awal. Karena teriknya matahari kemarin itu, beberapa perempuan yang juga ikut mengantre pun pingsan. Sehingga, harus dibopong ke rumah warga sekitar. Salah satunya Supriana, wanita paruh baya ini mengaku mengantre dari pukul 13.30 Wita. "Saya dari setengah dua (13.30 Wita) ngantre. Enggak dapat (paket sembako), hanya dapat siup (pingsan) saja saya, Pak. Sudah terlanjur ke sini jadi tidak apa-apa lah, tapi kalau ada undangan lagi enggak akan ngantre ke sini," tuturnya. Pembagian ini pun mendapat tanggapan negatif dari masyarakat di grup Facebook. Berawal dari pembagian salah satu akun di grup tersebut. Postingan itu pun mendapat tanggapan 1.428 komentar hingga kemarin sore. Salah satu kerabat Isran Noor, Linda menjelaskan, pembagian ini awalnya sudah disusun untuk memperhatikan pembatasan jarak atau social distancing. Bahkan, teras rumah Isran Noor telah diberikan pembatasan berbentuk kotak yang berjarak kurang lebih satu meter. Aparat keamanan telah dipersiapkan untuk melakukan pengamanan. “Tadi dari Polisi dan Satpol PP sudah melakukan pengamanan. Tapi, masyarakat yang datang sangat banyak. Tidak sesuai dengan perkiraan kita,” terangnya. Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman lalu datang untuk meminta warga membubarkan diri. Beberapa anggota kepolisian disiagakan, guna mencegah kembali bergerombolnya warga. “Ada kesalahpahaman di masyarakat. Yang dibagikan tidak sampai 1.000. Hanya 600-an paket sembako. Setelah habis, ternyata masyarakat belum bubar. Namanya masyarakat, kalau pembagian sembako pasti antusiasmenya besar. Kami dari kepolisian mengamankan saja,” tegasnya. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kaltim M Samsun mengaku kecewa dengan tindakan itu. Pasalnya, dengan adanya kegiatan itu, social distancing tidak lagi dilakukan oleh masyarakat. Walaupun di dalam lingkungan rumah telah dilakukan pembatasan jarak. “Niatnya sih baik. Tapi, dengan konsep seperti itu, masyarakat kan tidak bisa diatur. Jadi, potensi besar penyebaran COVID-19 semakin meluas. Harusnya, kalau memang mau memberikan bantuan, ya bisa dibawakan saja ke rumah warga satu per satu,” pungkasnya. PERMOHONAN MAAF TERKAIT pembagian sembako oleh keluarga besar Gubernur Kaltim Isran Noor, Kamis (23/4) kemarin, Kepala Biro Humas Setda Kalimantan Timur (Kaltim) M Syafranuddin dalam rilis dari akun resmi Pemprov Kaltim menerangkan, pembagian sembako menjelang bulan puasa merupakan kegiatan rutin keluarga besar Gubernur Kaltim Isran Noor. Itu sebagai bentuk kepedulian sosial kepada masyarakat yang membutuhkan. Bantuan diberikan kepada keluarga kurang mampu yang ada di sekitar kediaman. Karena masa pandemi COVID-19, sempat ada rencana tidak menggelar pembagian sembako. Namun dalam beberapa hari terakhir kediaman pribadi Gubernur Kaltim, selalu kedatangan warga yang meminta bantuan sembako. Dikarenanakan tidak ada sembako di rumah akibat terhentinya sumber pendapatan. Kondisi ini, membuat keluarga Gubernur Isran Noor berpikir ulang untuk meniadakan pembagian sembako. Akhirnya pembagian sembako dilakukan dengan cara sesuai ketentuan yang ada, yakni bagi warga kurang mampu, dengan menjaga jarak, cuci tangan dengan sabun, dicek suhu badan, dan tidak ada jabat tangan. Jumlah warga yang datang semakin banyak menjelang Ramadan, sehingga terjadi penumpukan di luar pagar halaman rumah Isran Noor. “Melihat banyaknya warga masyarakat yang datang, keluarga Gubernur Isran Noor dibantu sejumlah warga sekitar dan petugas yang ada, mau tidak mau tetap melayani dengan menyediakan bantuan di antaranya beras,” terangnya. Ditambahkan, Gubernur Isran Noor dan keluarga menyampaikan permohonan maaf, jika pembagian bantuan sembako dinilai kurang tepat, yakni pada saat COVID-19 mewabah. Namun, pembagian sembako yang dilakukan tiada lain, sebagai bentuk kecintaan kepada masyarakat yang serba kesulitan di tengah pandemi. “Tujuannya tiada lain ingin membantu dan memberikan kegembiraan kepada masyarakat yang sangat membutuhkan sembako, terutama menyambut Ramadan yang dimulai Jumat besok (hari ini, Red.),” tandasnya. Apa yang terjadi pada Kamis, 23 April 2020 ini di luar dugaan. Karenanya Gubernur Isran Noor dan keluarga berdoa agar warga masyarakat yang ikut dalam pembagian sembako, selalu dalam lindungan Allah SWT dan diberikan kesehatan serta dijauhkan dari segala marabahaya terutama COVID-19. (*/mic/dah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: