Amerika Incar Komandan Hizbullah, Hargai Informan Rp 160 Miliar
Hizbullan yang berpusat di Libanon memiliki sayap militer yang sangat kuat. Organisasi politik ini merekrut orang-orang dari lintas agama dan mazhab. Partai tersebut dibentuk untuk melawan hegemoni Amerika di Timur Tengah. (Istimewa) Washington, Diswaykaltim.com - Amerika Serikat (AS) terus memburu para elite Hizbullah di Irak. Partai politik yang berpusat di Libanon dan memiliki sayap militer yang disegani di Timur Tengah ini kerap melawan setiap agenda kolonialime AS di Timur Tengah. Karena itu pada Jumat (10/4) lalu, AS menawarkan 10 juta dolar AS atau setara Rp 160 miliar (kurs Rp 16.000) untuk informasi tentang seorang komandan militer senior kelompok milisi Hizbullah di Irak, Sheikh Mohammad al-Kawtharani. Yang merupakan rekan dari almarhum Jenderal Iran Qassem Soleimani. Saat mengumumkan hadiah itu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan Kawtharani telah mengambil alih beberapa koordinasi politik kelompok-kelompok paramiliter Iran. Yang sebelumnya diorganisasi oleh Soleimani, seorang komandan Pengawal Revolusi Iran yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad pada Januari 2020. “Dalam kapasitas ini, ia memfasilitasi tindakan kelompok-kelompok yang beroperasi di luar kendali pemerintah Irak yang telah menekan demonstrasi, menyerang misi diplomatik asing, dan terlibat dalam kegiatan kriminal terorganisasi,” katanya. Departemen Luar Negeri mengatakan, pihaknya menawarkan sejumlah uang untuk informasi tentang kegiatan, jaringan, dan rekan Kawtharani. Sebagai bagian dari upaya untuk mengganggu mekanisme keuangan Hizbullah yang bermarkas di Lebanon. Kawtharani dicap sebagai teroris global oleh Amerika Serikat pada 2013. Ia dituduh mendanai kelompok-kelompok bersenjata di Irak dan membantu mengangkut pejuang Irak ke Suriah untuk bergabung dengan Presiden Bashar al-Assad dalam menghentikan upaya pemberontakan terhadap pemerintahannya. Menurut dua sumber di Irak dan seorang pemimpin senior Muslim Syiah Irak, saat ini Kawtharani dipandang sebagai sosok yang paling tepat untuk memimpin milisi Irak sampai adanya seorang pengganti yang dipilih. “Kawtharani memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok milisi. Ia dipercaya oleh Soleimani untuk membantunya dalam krisis dan dalam pertemuan di Baghdad,” kata pemimpin Syiah itu. (ant/qn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: