Balikpapan Mesti Prioritaskan Normalisasi Sungai Ampal

Balikpapan Mesti Prioritaskan Normalisasi Sungai Ampal

Taufik Qul Rahman. (Ryan/Disway) -- Balikpapan, diswaykaltim - Anggota Komisi III DPRD Balikpapan Taufik Qul Rahman berharap rencana  normalisasi Sungai Ampal bisa direalisasikan tahun ini. Tanpa memotong anggaran pengendalian banjir yang sudah ditetapkan sebelumnya. Taufik menilai problem banjir musiman di Kota Minyak bisa lebih buruk jika tidak segera diantisipasi. Karena menurutnya aliran air dari hulu Sungai Ampal membawa pasir dan sedimen-sedimen baru. Sedangkan di hilirnya sudah terdapat abutment yang selama ini menghambat aliran air sampai ke laut. Sehingga ia memprioritaskan proyek pembangunan drainase berupa pelebaran parit, pengurukan sedimen, pelebaran jalan, dan jembatan di sepanjang sungai itu, yang harus tetap berjalan tahun ini. "Saya kira pengendalian banjir di Balikpapan sama pentingnya dengan bencana wabah," ujar Taufik. Taufik berharap, anggaran penanggulangan banjir yang akan dilaksanakan Dinas PU senilai lebih dari Rp 390 miliar itu, jangan sampai dipotong. Namun jika melihat kondisi saat ini, ia menilai cukup sulit memastikan anggaran tersebut bisa digunakan secara penuh. "Saya kira bencana banjir dan penanganan COVID-19 sama pentingnya," pungkasnya. Ia mengakui saat ini ada rencana pemotongan keseluruhan APBD Balikpapan sampai 40 persen. Demi memastikan langkah pemkot mempercepat penanganan wabah. Hal ini akan diputuskan dalam rapat Badan Anggaran (Banggar). "Kalau dalam rumusan kita kurang lebih 30-40 persen. Nah untuk itemnya diputuskan dalam rapat Banggar," ungkapnya. Menurutnya, tahun ini pemkot harus benar-benar mampu memilih pengurangan anggaran seefisien mungkin. Pemotongan itu menurutnya tepat. Jika yang dikurangi seperti anggaran kesekretariatan, perjalanan dinas, dan pertemuan yang sifatnya tidak mendesak. Apalagi selama masa wabah ini. Ia menyebut kira-kira jumlahnya mencapai Rp 100 miliar. "Pembangunan infrastruktur pemerintahan yang sudah tidak layak dan pengendalian banjir itu harus diprioritaskan," ujarnya. (ryn/hdd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: