Anggaran Dialihkan untuk Tangani Corona, Pembangunan Irigasi di Kutim Tertunda

Anggaran Dialihkan untuk Tangani Corona, Pembangunan Irigasi di Kutim Tertunda

Kepala Distanak Kutim Sugiono didampingi Kasi Pengelolaan Lahan dan Air Pertanian Ahmad Witro. (Istimewa) Sangatta, Diswaykaltim.com – Penanganan wabah Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) membuat pembangunan di beberapa sektor di daerah tertunda. Dana Alokasi Khusus (DAK) yang diperuntukkan untuk pembangungan irigasi, embung, dan perbaikan UPT dialihkan ke dana penanganan COVID-19. Kepala Dinas Pertanian Dan Peternakan (Distanak) Kutim Sugiono mengatakan, pada 2020 sejatinya DAK dari pusat ke kabupaten tersebut untuk bidang pertanian senilai Rp 3,4 miliar. “Untuk sementara waktu dihentikan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu),” ujar Sugiono saat dikonfirmasi via seluler, Sabtu (11/4/2020). Beberapa item pembangunan pertanian yang ditunda meliputi pembangunan UPT di Kecamatan Teluk Pandan, Sangatta Selatan, Batu Ampar, dan Sandaran. Rehabilitasi UPT di Kecamatan Long Mesangat juga ditunda. Ada pula pembangunan beberapa embung dan irigasi di Kecamatan Kaliorang, Kaubun, dan Sangatta Selatan yang harus ditunda. Meskipun DAK dialihkan, Sugiono mengaku terdapat sumber anggaran dari APBD Kaltim serta bantuan dari keuangan provinsi yang masih terus berjalan. Seperti pengadaan ternak sapi, kambing, serta pembangunan embung dan irigasi. Ia menjelaskan, ada pula program dari APBN melalui provinsi. Bentuknya, bantuan pengembangan pisang seluas 158 hektare dii Kecamatan Bengalon, Kaubun, dan Kaliorang. Sugiono mengatakan, belum ada pengurangan dan pemotongan anggaran dari Badan Pembuatan Jalan dan Lahan (BPJL) serta APBD Kutim. Pihaknya masih menyiapkan administrasi untuk pencairan dana tersebut. Dana itu akan diserahkan kepada petani. Ada pula untuk pengadaan lahan yang bakal dihibahkan ke para petani di Kutim. “Ada Gabungan Kelompok Tani (yang akan menerima bantuan). Terdiri dari kelompok tani wanita dan kelompok taruna tani,” pungkasnya. Sementara itu, Kasi Pengelolaan Lahan dan Air Pertanian Distanak Kutim Ahmad Witro menambahkan, ada beberapa irigasi dan embung yang sudah selesai dikerjakan tahun lalu. Di antaranya di Kombeng, Miau Baru, Kaubun, Kaliorang Desa Selangkau, Sangatta Selatan, dan Teluk Pandan. “Bukan dari dana APBN. Tetapi dengan swakelola. Pekerjaan yang menggunakan APBN semua diswakelolakan. Jadi para petani bisa memanfaatkan sarana dan prasarana yang sudah ada,” pungkasnya. (fs/qn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: