Diduga Terjangkit Virus Corona, Dua Orang Warga Kutim Diisolasi

Diduga Terjangkit Virus Corona, Dua Orang Warga Kutim Diisolasi

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kutim, Muhammad Yusuf. (Fitriani/Disway Kaltim) Sangatta, Diswaykaltim.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSU) Taman Husada Bontang dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aji Muhammad Parikesit Tenggarong Seberang Kutai Kartanegara (Kukar) menerima dua kasus pasien suspect COVID-19 asal Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Saat ini, pasien sudah menempati ruang isolasi. Keduanya melakukan perjalanan dinas luar ke Bogor, Jawa Barat. Pada 26 Februari hingga 29 Februari 2020. Sebelumnya, dua pasies suspect COVID-19 itu menjalani pemantauan di salah satu rumah sakit swasta di Sangatta. Kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan, mereka dirujuk ke rumah sakit yang sudah ditentukan. Kasusnya ditingkatkan ke tahap pengawasan (suspect) selama 14 hari ke depan. Kini kedua pasien tersebut terus diawasi dan dilakukan pemeriksaan lanjutan. Sesuai protap dan SOP yang berlaku, pasien harus mendapatkan penanganan lebih lanjut. Sampel dahak juga sudah diambil untuk diuji di laboratorium di Jakarta. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim Muhammad Yusuf membenarkan terdapat dua orang warga Kutim yang suspect COVID-19. Statusnya naik ke tahap pengawasan berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter spesialis paru. Baik melalui rontgen paru maupun sistem pernafasan pasien. “Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter paru, masuk kategori tahap pengawasan. Karena masuk tahap pengawasan, maka harus dilakukan isolasi di tempat yang memenuhi standar Kementerian Kesehatan. Di Kaltim ada lima tempat. Salah satunya di Bontang,” katanya, Senin (16/3/2020). Setelah berkoordinasi dengan Dinkes Kaltim, pasien yang dirujuk di Bontang maupun Tenggarong akan melewati tahap prosedur isolasi hingga tes laboratorium yang menjadi tanggung jawab rumah sakit rujukan. Dinkes Kutim tengah mencari rentetan perjalanan kedua pasien. Apakah pernah ada kontak dengan penderita positif corona atau tidak saat di Bogor. Selain itu, Dinkes akan melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap beberapa orang. Baik yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit, jamaah yang baru pulang umrah, mahasiwa dari Wuhan, hingga Warga Negara Asing (WNA) yang bekerja di salah satu perusahaan pertambangan di Kutim. Pemantauan dilakukan guna mengantisipasi yang bersangkutan. Sehingga dapat segera dilacak dan diantisipasi penyebaran COVID-19. Apabila pasien yang masuk dalam pemantauan itu mengalami influenza dan gangguan nafas, maka statusnya akan dinaikkan menjadi pasien dalam pengawasan yang harus menjalani perawatan. “Meski pasien dalam pengawasan belum tentu suspect, namun demi perawatan menyeluruh pasien akan diisolasi,” tutupnya. (fs/qn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: