Hipertensi, Penyakit Paling Mematikan di Balikpapan

Hipertensi, Penyakit Paling Mematikan di Balikpapan

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan Andi Sri Juliarty. (dok) -- Balikpapan, Diswaykaltim – Tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang paling mematikan di Kota Beriman. Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan Andi Sri Juliarty. Dia menerangkan, dalam setahun terakhir, penyakit terbanyak di Kota Beriman belum berubah dari tahun-tahun sebelumnya. Yakni ISPA, hipertensi, dan dyspepsia. Namun penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak akibat komplikasi adalah hipertensi dan juga diabetes yang berujung pada stroke. "Ini berkolerasi antara penyakit tertinggi dengan hasil riset kesehatan dasar yang mengatakan bahwa yang tertinggi untuk stroke di Indonesia ada di Kaltim," ujar Juliarty. Berdasarkan catatan Diskes Balikpapan, angka penyebab kematian tertinggi pada tahun lalu sebanyak 103 kasus hipertensi yang berakhir dengan stroke dan meninggal dunia. "Melihat perkembangannya, kasus ini meningkat setiap tahunnya. Tapi kami lihat juga distribusi usianya. Kini terjadi pada usia produktif. Biasanya muncul pada usia lanjut," tambahnya. Adapun penyebab terjadinya penyakit tersebut kepada masyarakat adalah tidak menjalankan gaya hidup sehat, seperti sering mengonsumsi makanan cepat saji dan minuman bersoda. "Penyebabnya jelas life style yang buruk," tegasnya. Juliarty menerangkan, cara menjegah hipertensi yang berujung pada stroke dan kematian adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat, gerakan masyarakat hidup sehat (germas). Kemudian menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) baik di kantor pemerintah ataupun swasta. "Lakukan germas. Bisa lakukan peregangan setiap 2 jam bekerja. Sebab faktor lingkungan pekerjaan itu ikut mempengaruhi," jelasnya. Namun bagi masyarakat yang telah terjangkit penyakit hipertensi, tidak perlu panik. Pasalnya hal tersebut masih ada peluang sembuh. Dengan catatan harus kontrol ke dokter dan jangan mencoba pengobatan sendiri. "Kontrol rutin. Banyak masyarakat menganggap ini sepele," jelasnya. (bom/hdd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: