Belajar Mengajar di Kutim Diliburkan Dua Pekan

Belajar Mengajar di Kutim Diliburkan Dua Pekan

Bupati Kutim beserta jajarannya bersiap menggunakan hand sanitizer sebelum memasuki ruangan. (Fitriani/Disway Kaltim) Sangatta, Diswaykaltim.com – Dalam konferensi pers yang dilaksanakan pada Senin (16/3/2020) pagi, Bupati Kutim Ismunandar memutuskan untuk meliburkan proses belajar mengajar di sekolah. Aktivitas belajar mengajar diliburkan selama dua pekan. Terhitung sejak 18 Maret. Keputusan ini dikeluarkan menyusulkan upaya pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19. Meski begitu, bukan berarti di Kutim telah ditemukan kasus seseorang yang terinfeksi virus corona. Langkah ini diambil semata untuk menghentikan laju penyebaran virus yang mulai berkembang di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok itu. Ismu memastikan, pihaknya sudah menyediakan sejumlah perangkat untuk menjalankan misi penghentian pandemi tersebut. Ia mengingatkan manajemen rumah sakit swasta dan negeri di Kutim untuk mempersiapkan seluruh alat yang dibutuhkan untuk pasien yang mungkin terinfeksi virus corona. Salah satunya, ruang isolasi. “Jika ada pasien yang membutuhkan perawatan suspect dan apabila ada temuan kasus corona, maka kita meminta rumah sakit sudah menyediakan ruang isolasi,” katanya. Ismu juga menyampaikan imbauan kepada kepala dinas, camat, kepala desa, dan RT. Agar turut menyosialisasikan cara mencegah virus corona. Selain itu, Ismu meminta warga segera melaporkan ke call center petugas kesehatan. Jika terdapat seseorang yang dicurigai terpapar COVID-19. “Silakan lapor ke 0813-4739-1313 atau 0812-5511-712,” jelasnya di hadapan awak media. Ismu menyebut, sosialisasi ini bermaksud agar pejabat dan pegawai di lingkungan Pemkab Kutim memahami virus corona. Kemudian disebarkan ke masyarakat melalui camat, kepala desa, dan ketua RT. “Jika memang ditemukan dengan ciri yang mirip, maka segera lapor ke call center. Dinkes Kutim menyediakan call center 24 jam. Bersedia menerima laporan dari daerah mana pun di Kutim,” jelasnya.   Pemkab Kutim melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian, lanjut Ismu, telah mengecek ketersediaan masker di sejumlah penjual di Kutim. “Saya mengimbau warga agar tidak memborong masker dan hand sanitizer,” imbuh Ismu. Ia mendorong masyarakat menjalankan pola hidup sehat. Salah satunya, rajin mencuci tangan menggunakan sabun. Menurut Ismu, pola hidup sehat dapat mencegah berbagai penyakit. Sementara itu, Kepala Dinkes Kutim Bahrani Hasanal menjelaskan, penularan COVID-19 dapat dihentikan dengan menghindari keramaian, perjalanan jauh, aktivitas di luar rumah, dan pola hidup sehat. Kata Bahrani, virus corona dapat sembuh dengan sendirinya apabila pengidapnya tidak mengalami komplikasi dengan penyakit lain. “Memang memakan waktu hingga 14 hari. Tergantung imun tubuh masing-masing dan tidak komplikasi dengan penyakit lainnya,” katanya. (fs/qn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: