RSA dr. Lie Dharmawan III Siap Berlayar ke Kubar, Buka Layanan Poli Umum hingga Bedah

KUTAI BARAT, NOMORSATUKALTIM – Akses layanan kesehatan di Kabupaten Kutai Barat (Kubar) akan semakin terbuka dengan kehadiran Rumah Sakit Apung (RSA) dr. Lie Dharmawan III. Program ini dijadwalkan berlangsung di Kecamatan Melak pada awal Oktober 2025.

Pemerintah Kabupaten Kubar melalui Dinas Kesehatan terus melakukan persiapan matang agar kegiatan ini dapat berjalan lancar dan memberi manfaat optimal bagi masyarakat di pesisir dan pedalaman.

Kepala Dinas Kesehatan Kubar, dr. Ritawati Sinaga menjelaskan, bahwa rapat koordinasi telah digelar bersama berbagai pihak untuk memantapkan kesiapan program.

Menurutnya, koordinasi lintas instansi merupakan hal penting agar seluruh kebutuhan teknis dan operasional bisa terpenuhi sebelum pelayanan dimulai.

BACA JUGA: Redesain Jembatan ATJ Dimulai, DPUPR Pastikan Proyek Sesuai Standar

BACA JUGA: Anggaran Kesehatan Harus Tepat Sasaran, DPRD Kubar Ingatkan Pemerintah Daerah

“Koordinasi dengan seluruh pihak sangat penting, mulai dari OPD terkait, puskesmas, Polres, Kodim, hingga PDAM, agar pelaksanaan Program Rumah Sakit Apung nanti berjalan lancar,” ujar Rita, Selasa 30 September 2025.

Progres persiapan dipantau secara berkala untuk memastikan tidak ada kendala teknis di lapangan. Dengan demikian, pelayanan medis yang akan diberikan nantinya dapat berlangsung optimal tanpa hambatan berarti.

Menurut Rita, kehadiran rumah sakit apung bukan sekadar menghadirkan layanan kesehatan temporer. Lebih jauh, program ini menjadi bentuk nyata upaya pemerataan pelayanan kesehatan yang selama ini menjadi tantangan besar di daerah dengan geografis luas seperti Kutai Barat.

“Melalui layanan ini, masyarakat di pedalaman maupun pesisir bisa memperoleh akses kesehatan yang selama ini sulit dijangkau,” tegasnya.

BACA JUGA: Termakan Hoax, Vasektomi untuk Laki-Laki di Kubar Sangat Rendah

BACA JUGA: PIP Aspirasi Hadir di Pedalaman Kubar, 86 Siswa Long Iram Terbantu

Selain itu, Rita juga menyoroti pentingnya dukungan masyarakat setempat dalam menyukseskan program ini.

Keterlibatan aktif warga dalam menyambut dan memanfaatkan layanan kesehatan menjadi indikator keberhasilan yang nyata.

Sumber: