Warga Keluhkan Rekayasa Lalu Lintas

Warga Keluhkan Rekayasa Lalu Lintas

Komisi III DPRD Bontang menggelar rapat kerja dengan Dishub, Polantas, dan RSUD Taman Husada, terkait rekayasa lalu lintas di persimpangan RSUD. (IKWAL/DISWAY KALTIM) Bontang, DiswayKaltim.com - Rekayasa lalu lintas di persimpangan RSUD Taman Husada Bontang Jalan S Parman kembali diubah. Sepekan terakhir rekayasa lalu lintas di persimpangan ini diubah. Menyusul lakalantas beruntun berakibat fatal. Tiga orang meninggal. Namun, rencana pengubahan kembali disuarakan oleh Dishub dan Polantas Bontang. Rekayasa lalin yang berjalan saat ini dinilai tak efesien dan efektif. Pasalnya, jarak tempuh kendaraan dari ruas jalan Ir Soekarno-Hatta menuju S Parman lebih lama. Begitupun dari arah jalan S Parman menuju RSUD Taman Husada. "Warga mengeluhkan jarak tempuh terlalu jauh. Padahal hanya menyebrang saja. Keluhan ini juga kami tampung," ujar Kepala Dishub Bontang Kamilan, saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi III DPRD Bontang, Rabu (11/3/2020). Kamilan mengusulkan agar lajur di jalan S Parman diperluas (depan RSUD). Sehingga mampu dilalui kendaraan besar bersamaan. Kemudian, lajur kendaraan dari arah Ir Soekarno Hatta bakal mengikuti panduan lampu traffic light (lalu lintas). "Rekayasa lalin di persimpangan harus diperlebar karena tidak ada lampu traffic light. Sedangkan dari arah Ir Soekarno-Hatta disesuaikan dengan lampu traffic light," pungkasnya. Sejalan dengan Dishub, Polisi Lalu Lintas (Polantas) Bontang sepakat untuk mengubah rekayasa lalin saat ini. Kasat Lantas Polres Bontang AKP Imam Syafi'i sepakat untuk mengubah rekayasa lalin. Kendaraan dari arah Samarinda (S Parman) lurus tetap jalan. Namun kendaraan menuju arah jalan Ir Soekarno-Hatta (belok kanan) harus mengikuti lampu traffic light. Sementara itu, kendaraan dari arah Ir Soekarno-Hatta menuju S Parman harus mengikuti traffic light. (wal/qn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: