Jual Gas Melon Melebihi HET, Siap-Siap Disanksi

Jual Gas Melon Melebihi HET, Siap-Siap Disanksi

Kepala Diskukmerindag Kuncoro. (Sayid/DiswayKaltim.com) Penajam, DiswayKaltim.com - Elpiji tiga kilogram di Penajam Paser Utara (PPU) seringkali dikeluhkan. Warga mengaku kerap kesulitan mendapatkan tabung gas melon itu. “Kalau harga tidak juga, cuma kalau sering habis itu yang bikin pusing,” ucap Masjidah, ibu rumah tangga warga Kecamatan Waru Desa Api-Api. saat di temui di kediamannya, Selasa (23/7/2019). Ibu tiga orang anak itu mengatakan jarang membeli tabung gas di pangkalan karena sering kehabisan. Ia lebih sering mendapatkan tabung gas di pengecer. ”Untuk di pengecer itu biasanya jual Rp 23 ribu sampai Rp 25 ribu. Kalau sampai Rp 25 ribu itu biasanya susah sekali kita dapat. Di pangkalan memang murah tapi kadang-kadang habis, jadi kita cari di pengecer,” terangnya. Terpisah, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskukmerindag) PPU, Kuncoro menjelaskan bahwa gas melon yang terdapat di pangkalan tidak boleh diberikan ke pengecer dengan jumlah yang banyak. Karena pemilik pangkalan juga harus menyediakan untuk kebutuhan masyarakat di sekitar. “Hal yang utama kebutuhan masyarakat disekitar, agar masyarakat dapat membeli langsung di pangkalan, dan harus ada stok di pangkalan,” tegasnya. Kuncoro juga menekankan tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) tabung gas melon. Untuk di pangkalan untuk wilayah Penajam, kata dia, sebesar Rp 19 ribu, sementara di Kecamatan Waru dan Babulu Rp 18 ribu. “Untuk daerah pesisir itu Rp 22 ribu, seperti Jenebora, Mentawir, Gersik dan lainya. Untuk di pengecer kita tidak akomodir, karena kami hanya sampai di pangkalan saja,” ungkap Kuncoro. Saat ditanya terkait tindakan apa yang akan dilakukan jika ada pangkalan menjual gas melon di atas HET, Kuncoro menegaskan akan menegur agen yang ada di atas  pangkalan. “Akan disanksi, tidak dikirim lagi ke pangkalan, kita minta agen untuk menegur. Jika itu dilakukan, agen akan mengurangi jumlah gas melon ke pangkalan dan juga tidak akan mengirim,” tuturnya. Tidak hanya itu, pria yang dikenal tegas tersebut juga mengatakan ketersediaan tabung gas merupakan tanggung jawab bersama untuk menjaga pasokan dan harga tetap pada ketentuan yang ada. “Kami sudah mengirimkan surat ke camat-camat untuk sama-sama mengotrol hal itu,” tutup Kuncoro.(syd/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: