BEREBUT SUPREMASI BERINGIN

BEREBUT SUPREMASI BERINGIN

Tujuh nama ikut dalam perebutan kursi beringin Kaltim. Sejumlah tokoh muncul. Termasuk Gubernur Kaltim Isran Noor yang mulanya malu-malu mengakui itu. Musda ini akan mengubah peta politik Kaltim ke depan.  ------------ MUSYAWARAH Daerah X Partai Golkar Kaltim akan dihelat pada 4-5 Maret nanti. Lokasinya direncanakan di Swiss-Belhotel Borneo, Samarinda. Hingga Sabtu (29/2), sudah ada enam tokoh politik yang tercatat mengembalikan formulir pendaftaran. Sebelum ada informasi soal penundaan musda. Sekretaris Steering Committee (SC) Musda X Golkar Kaltim Fathurrazi mengaku, tidak membatasi pengambilan formulir pendaftaran calon pimpinan partai Golkar Kaltim tersebut. Mereka yang mendaftar adalah Gubernur Kaltim Isran Noor, Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK, Anggota DPR RI Rudi Masud, Theresia Philipus, Rita Barito dan Sutamsis. Hari Minggunya, tambah 1 formulir lagi. Seorang kader Golkar lama, Encik Widyani, tiba-tiba ikut mendaftar pada perhelatan itu. Kemarin, formulir yang dikembalikan oleh tiap calon sudah diserahkan pada tim verifikasi. "Mengenai hasilnya nanti, kita serahkan ke tim verifikasi. Setelah itu, hasilnya akan diserahkan kepada pimpinan Musda pada sidang paripurna tim verifikasi," kata Fathur. Musda Golkar ini tentu ditunggu para praktisi politik. Banyak tarik-menarik kepentingan. Beradu pengaruh untuk pengamanan aset politik dan ekonomi. Rudi Mas’ud adalah salah satu yang disebut-sebut memiliki kans kuat untuk memimpin Partai Golkar Kaltim. Selain posisinya sebagai anggota DPR RI Dapil Kaltim, yang dekat dengan akses kekuasaan di DPP Golkar, Rudi juga dianggap punya sangu yang kuat. Apalagi keluarga Bani Mas’ud banyak berkecimpung di dunia politik. Beberapa sudah menjadi kepala daerah dan ada yang akan berlaga kembali pada Pilkada serentak September nanti. Jika terpilih, Rudi  akan mengokohkan posisi politik Bani Mas’ud di sejumlah daerah. Termasuk di Balikpapan. Seperti diketahui, Rahmad Mas’ud, sang kakak, menjadi bakal calon (Bacalon) petahana. Saat ini, Rahmad sudah diusung PDIP Balikpapan sebagai bacalon wali kota. Bergandengan dengan Thohari Aziz, kader PDIP, sebagai wakilnya. Nah, Golkar sendiri belum memberikan rekomendasi terkait kemungkinan koalisi tersebut. Meleset dari perkiraan awal, Rahmad Mas’ud yang mulanya dikabarkan akan bertarung pada Musda Golkar tersebut. Bukan Rudi. Pilihan kemudian Rudi lah yang maju sebagai bacalon ketua Golkar Kaltim, lebih strategis. Rahmad bisa fokus mempersiapkan diri pada pertarungan di Balikpapan. Belum lagi Hasanuddin Mas’ud, yang kepada Disway Kaltim sudah mengakui siap maju pada kontestasi Pilkada di Kutai Kartanegara (Kukar). Jika Rudi berhasil merebut supremasi di DPD Golkar Kaltim, tentu langkah Hasanuddin bisa mendekati kenyataan dengan usungan beringin. Kendati sebelumnya diberitakan bahwa Golkar sudah mengusung kandidat lain di Kukar. Hal yang sama juga dilakukan Isran Noor. Gubernur Kaltim terpilih ini diketahui saat ini belum memiliki perahu yang jelas. Setelah sebelumnya Isran melepas Partai Gerindra Kaltim. Setelah sebelumnya juga merebut Gerindra dari tangan Yusran Aspar, mantan Bupati PPU. Ketika menjelang Pemilihan Gubernur Kaltim (Pilgub) pada 2018 lalu. Masuknya Isran ke Partai Golkar juga akan menguatkan posisinya sebagai Gubernur Kaltim. Apalagi jika Isran akan melanjutkan periode kepemimpinannya kelak. Kendati Isran “malu-malu” menyebutkan kepada media. Tapi informasi dari orang terdekatnya mengisyaratkan bahwa Isran berniat mengambil alih kepemimpinan beringin Kaltim itu. Informasi soal itu sudah beredar lama. Bahkan Isran disebut khawatir terhadap Bani Mas’ud yang juga sama-sama menginginkan kursi beringin Kaltim 1. 7 Kandidat Ketua DPD Golkar Kaltim:

  • Isran Noor
  • Makmur HAPK
  • Rudi Mas’ud
  • Theresia Philipus
  • Rita Barito
  • Sutamsis
  • Encik Widiyani
***** Mekanisme pemilihan ketua Golkar Kaltim berubah. Salah satunya, tak ada opsi diskresi. Sekretaris SC Fathurrazi menjelaskan, dalam Juklak 02 tersebut, diperlukan penjaringan calon ketua. Sedangkan sebelumnya, nama calon baru diketahui ketika musda. Pendaftaran yang dibuka hanya satu hari. Pada 29 Februari. Calon yang mengikuti pendaftaran dan menjadi bakal calon, bisa lolos jika memenuhi sembilan persyaratan. Pertama, calon ketua adalah anggota Golkar terus-menerus lima tahun dan tidak pernah jadi anggota partai lain. Kedua, aktif menjadi pengurus selama satu periode penuh. Lalu ketiga, sebagai kader sekurang-kurangnya lima tahun dan aktif di kegiatan partai. Keempat, calon tersebut harus berdomisili di Kaltim. Kelima, pernah mengikuti pendidikan kader yang diselenggarakan partai. Kemudian keenam, pendidikan minimal strata satu. Ketujuh, tidak pernah terlibat G30S. Kedelapan, tidak punya hubungan suami-istri atau keluarga saudara dalam satu garis keturunan yang menjadi pengurus atau anggota DPRD dari partai lain. Terakhir, bersedia aktif meluangkan waktu untuk organisasinya. Sembilan syarat ini wajib dipenuhi pendaftar yang berstatus.  "Sementara itu, syarat 30 persen adalah syarat untuk maju ke pemilihan," kata Fathurrazi. Selanjutnya, dalam proses pemilihan ketua, ketika satu calon sudah mendapat 50 persen plus satu suara, pemilihan tidak dilanjutkan. Calon tersebut sudah terpilih jadi ketua. Aturan tersebut berbeda dengan aturan sebelumnya yang harus 70 persen untuk aklamasi. Dalam Musda X Golkar Kaltim ini, ada 16 hak suara. Artinya, jika seorang calon mengantongi sembilan suara, dia sudah menang menjadi ketua DPD Golkar Kaltim. Untuk diketahui, 16 suara dimaksud terdiri dari 10 suara DPD kabupaten/kota, 1 DPD provinsi, 1 DPP, 1 suara dari ormas pendiri, lalu 1 suara dari organisasi yang didirikan, 1 suara dari dewan pertimbangan, dan 1 suara dari organisasi sayap partai. Menurut Fathur, diubahnya juklak ini merupakan kewenangan pusat. Salah satu alasan pusat mengubah juklak sebelumnya karena ada beberapa aturan yang dianggap belum sempurna. Diharapkan, dengan juklak terbaru ini, akan memberikan hal positif bagi pelaksanaan Musda Golkar di berbagai daerah. "Verifikasi berjalan saja. Setelah ditutup hingga dibukanya musda nanti. Siapapun punya peluang. Nanti seleksinya kan di persyaratan yang disampaikan. Nanti pada saat itu, dipenuhi atau tidak. Nanti itu disampaikan saat musda," urai Fathur. Pun, meski Musyawarah Daerah atau Musda X Partai Golkar Kaltim diundur dua hari, tahapan penjaringan calon ketua tetap berjalan sesuai agenda. "Yang jelas, setelah diterima, tim verifikasi langsung bekerja. Ada waktu luang tim verifikasi untuk melaksanakan tugasnya," tutupnya.   BACALON TERAKHIR Awalnya hanya ada 6 bacalon yang mendaftar. Tiba-tiba hari Minggu kemarin muncul nama Encik Widiyani, sebagai bacalon terakhir. Encik sebagai orang lama di Partai Golkar masih memiliki pengaruh. "Jadi ada 7 yang mengembalikan berkas. Yang mengambil formulir ada 6 kemarin (29/2), namun ada yang tanpa mengambil formulir, memasukan berkas. Kita tidak tahulah,” ujar Fathur, Minggu (1/3). Namun tetap, kendati berkas masuk, hasil akhirnya ada di tim verifikasi. Mereka yang akan melakukan seleksi administrasi. "Nanti tim verifikasi yang memverifikasi berkas-berkas itu. Apakah persyaratannya terpenuhi atau tidak. Itu saja," katanya. Kemudian, saat ditanya adanya non-kader yang turut mendaftarkan, seperti Isran Noor, menurut Fathur hal tersebut menjadi keputusan tim verifikasi. "Nanti, tim verifikasi akan melihat apakah dia memenuhi ketentuan atau tidak. Disitu saja," katanya. Hasil seleksi dari tim verifikasi, lanjutnya, akan disampaikan pada Forum Musda dalam rapat Paripurna ke-7. "Itu ada penyampaian hasil penjaringan bakal calon," imbuh dia. **** Saat dikonfirmasi, Encik Widyani menyampaikan bahwa setiap orang diberi kesempatan untuk bisa berlaga menjadi pimpinan DPD Golkar Kaltim. Itulah kenapa dia turut mendaftarkan diri berlaga di Musda X Golkar Kaltim. "Saya ngambil, terakhir. Dan saya memberanikan diri untuk maju, walaupun semua punya kans," kata dia ditemui usai mengembalikan berkas pendaftaran di kantor DPD Golkar Kaltim, Minggu (1/3). Oleh karena itu, lanjutnya, dirinya juga memiliki keinginan bahwa Golkar ke depan bisa lebih maju lagi. Kembali seperti masa jayanya dulu. Raihan kursi yang cukup banyak. "Ketika saya di DPRD Kaltim kan, kursi sampai 13," kata anggota DPRD Kaltim periode 2009-2014 itu. Kemudian, untuk memenuhi berkas persyaratan yang diwajibkan oleh SC Golkar, ia menuturkan telah melengkapi kesemuanya. Termasuk persyaratan sebagai kader aktif Golkar. "Tidak ada yang sulit. Semua kan Diklat kader sudah diikuti, kemudian di Partai Golkar sudah cukup lama. Kemudian, keaktifan, tidak pernah pindah ke lain hati," ungkap Encik. Ia menegaskan sejak dirinya bergabung dengan partai berlambang beringin itu, tidak pernah berpindah ke partai lain. Kendati banyak yang memberikan tawaran. "Walaupun ada banyak yang ingin melamar untuk pindah ke partai lain. Tapi, saya putuskan untuk tetap di Partai Golkar," imbuhnya. Ia berharap Musda X Golkar nanti mampu melahirkan pemimpin partai terbaik. "Harapannya, siapapun yang terpilih, tentu kita tetap selalu mendukung dan bekerja bersama, bersinergi untuk memajukan Partai Golkar Kaltim," pungkasnya. (M2/dah) Sembilan Syarat Calon Ketua Golkar Kaltim
  1. Calon ketua adalah anggota Golkar terus-menerus selama lima tahun dan tidak pernah jadi anggota partai lain.
  2. Aktif menjadi pengurus selama satu periode penuh.
  3. Sebagai kader sekurang-kurangnya lima tahun dan aktif di kegiatan partai.
  4. Calon tersebut harus berdomisili di Kaltim.
  5. Pernah mengikuti pendidikan kader yang diselenggarakan partai.
  6. Pendidikan minimal strata satu (S-1).
  7. Tidak pernah terlibat G30S.
  8. Tidak punya hubungan suami-istri atau keluarga saudara dalam satu garis keturunan yang menjadi pengurus atau anggota DPRD dari partai lain.
  9. Bersedia aktif meluangkan waktu untuk organisasinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: