Terkena Ranjau Listrik di Kandang Ayam, Pelajar SMP Meninggal

Terkena Ranjau Listrik di Kandang Ayam, Pelajar SMP Meninggal

Kanit Reskrim IPDA Slamet Rijadi bersama anggota saat memperlihatkan Sumani di Mapolsek Tenggarong Seberang. (Bayu/Disway) ============================= Kukar, Diswaykaltim.com – Sumani (51) warga Desa Bangun Rejo RT 16, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) harus mendekam dipenjara. Pasalnya, pada Jumat (21/2/2020) lalu seorang pelajar SMP berinisial GB (15) meninggal dunia akibat terkena ranjau listrik di kandang ayam milik Sumani. Kapolsek Tenggarong Seberang AKP Rido Dody Kristian, melalui Kanit Reskrim IPDA Slamet Rijadi dalam press releasenya mengatakan, saat ini Sumani sudah mendekam di penjara Mapolsek Tenggarong Seberang. Sumani dijerat dengan Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang. “Pelaku sudah kami tetapkan tersangka. Dia (Sumani,Red) terancam pidana kurungan diatas lima tahun,” kata Rijadi kepada Disway Kaltim, Selasa (3/3/2020) pagi. Kasus ini baru direlease agar masyarakat sekitar tidak geram dengan ulah Sumani. Apalagi rumah Sumani dengan GB hanya satu RT. “Saat awal kejadian kami belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Meskipun saat itu kami melihat adanya tanda-tanda tidak wajar di tubuh korban,” ucap Rijadi. “Tapi saat itu, pelaku sudah kita bawa terlebih dahulu ke kantor untuk dimintai keterangan. Karena pelaku yang menemukan pertama kali korban terkapar di kandang ayam,” tambahnya. Kemudian lanjutnya, usai jasad GB di autopsi oleh dokter forensik bersama Inafis Polres Kukar di RSUD AW Sjahranie Samarinda. Diketahui penyebab kematian GB karena tersetrum listrik. “Ditemukan bekas luka bakar pada tangan kanan serta leher kiri korban. Itu akibat tersetrum listrik,” beber Kanit. Untuk barang bukti kabel yang diamankan ada yang sepanjang 5 meter dan 10 meter. Bahkan ketika GB ditemukan terkapar, Sumani sempat membuang kabel-kabel itu sekitar 400 meter dari lokasi kejadian. “Kabel yang 5 meter dipasang di sekeliling pagar dari karung di kandang. Sedangkan yang 10 meter untuk menyambungkan aliran listrik ke kandang. Saat ini barang bukti tersebut sudah kita amankan,” urai Rijadi. Sementara Sumani mengakui perbuatannya. Ia terpaksa memasang ranjau listrik karena sudah dua kali kehilangan ayam bangkok peliharaannya. “Dua kali ayam saya hilang dicuri mas. Harga satu ayam sekitar Rp 500 ribu. Karena kesal, akhirnya saya pasang ranjau listrik di pagar kandang ayam itu,” akunya. Pria yang bekerja di tambang batu bara ini bahkan mengatakan, hanya ia yang tahu ada aliran listrik di pagar kandang ayamnya. Sementara istri serta anaknya tidak tahu. “Baru-baru saja saya pasang, karena kesal ayam sering hilang dicuri. Bahkan waktu itu istri dan anak saya sudah pulang ke Jawa. Hanya saya saja yang tinggal disini (Bangun Rejo,Red),” terang Sumani. (byu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: