Balikpapan Siapkan Protap Tangkal Corona

Balikpapan Siapkan Protap Tangkal Corona

Capt. M Hasan Basri menunjukkan protap penanganan covid-19 di laut. (Andrie/Disway) -- Balikpapan, Diswaykaltim – Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di wilayah pelabuhan Balikpapan, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Klas I Semayang Balikpapan membuat prosedur tetap (protap) tata cara memasuki pelabuhan zona karantina covid-19. Kepala Bidang Keselamatan Berlayar dan Patroli KSOP Balikpapan Capt. M Hasan Basri mengatakan, dalam rapat terpadu yang dipimpin kepala KSOP Balikpapan beberapa waktu lalu, upaya dilakukan dengan membuat dan menerapkan standar operasional prosedur khusus kapal-kapal asing yang akan masuk ke pelabuhan Balikpapan. "Kami telah mengundang semua pengguna jasa yang terkait di dalamnya, khususnya yang menangani kapal asing," ujarnya, Sabtu (29/2). Aturan ini disepakati bersama oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dengan membuat protap dan zona karantina. Kapal yang masuk akan diperiksa terlebih dahulu oleh karantina. "Setelah karantina naik dan menyatakan bebas dari covid-19 atau corona, petugas pandu memasukkan kapal ke pelabuhan, setelah dibawa masuk oleh pandu lalu Bea Cukai dan Imigrasi boleh masuk," jelasnya. Upaya lainnya membentuk tim terpadu penanganan corona. "Jika ditemukan di salah satu kapal, segera tim reaksi cepat, oleh Dinas Kesehatan Balikpapan melakukan aksi yang berkoordinasi dengan KSOP, KKP dan Karantina Pelabuhan," tambah Basri. Lanjut Basri, dalam langkah penanganan kapal yang kedapatan terjangkit covid-19, kepala KSOP dan KKP melalui Imigrasi sudah mengeluarkan larangan bagi kru kapal asing tersebut dikeluarkan dari kapal. "Di dalam protap juga dinyatakan bagi kapal yang dari Tiongkok atau 10 pelabuhan yang disinggahi untuk tidak diberikan keluar dari pelabuhan," tegasnya. Bahkan kapal tersebut dipastikan bakal menjalani karantina dengan zona sejauh 10 mile dari pelabuhan Balikpapan. Seperti diketahui, sebelum adanya wabah virus corona dalam sebulan sedikitnya terdapat 25 kapal asing yang masuk ke pelabuhan Balikpapan. Namun setelah covid-19 mewabah dalam sebulan hanya terdapat 5-7 kapal asing yang masuk. "Rata-rata kosong kapal asing itu masuk. Mereka bawa batu bara dari sini," tutupnya. Asrama Haji sebagai Tempat Observasi Corona Balikpapan, Diswaykaltim - Pasca dikeluarkannya aturan penghentian sementara ibadah umroh lantaran sebagai langkah pencegahan pemerintah Arab Saudi terhadap masuknya virus corona, menjadi perhatian pemerintah daerah. Pasalnya tak sedikit warga Balikpapan yang sedang menjalani umroh di Makkah tak bisa kembali pulang lantaran akses bandara menjadi diperketat. Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengakui hal ini membuatnya kesana-kemari melakukan koordinasi. Termasuk dengan Gubernur Kaltim Isran Noor untuk menentukan langkah yang tepat bagi jemaah Kaltim khususnya Balikpapan yang masih tertahan di Arab. Namun sampai saat ini Rizal mengaku belum mengetahui pasti berapa jumlah jemaah asal Kaltim khususnya Balikpapan yang tertahan di Arab. "Kami masih menunggu," ujar Rizal, Ahad (1/3). Rizal mengaku tengah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan apakah ada prosedur lanjutan ketika jemaah sampai di kotanya masing-masing. Sebab seperti ratusan WNI sebelumnya yang harus menjalani observasi selama 14 hari, membuat Rizal harus menyiapkan langkah-langkah ke depan. Ia berencana memanfaatkan Asrama Haji di Jalan Mulawarman untuk dijadikan tempat observasi. "Saya tadi minta izin ke gubernur agar Asrama Haji dijadikan tempat observasi. Kata beliau boleh saja. Nah, cuma kami masih menunggu dari Kemenkes bagaimana SOP andai kata mereka pulang terus butuh observasi," jelasnya. (bom/hdd)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: