Simulasikan Penanganan Virus Corona di Bandara Balikpapan
Petugas KKP mengenakan pakaian antivirus bergegas membawa suspect corona virus ke rumah sakit saat simulasi yang dilaksanakan di Bandara Sultan Adji Muhammad Sulaiman (SAMS) kemarin. (Ryan/Disway) == Balikpapan, DiswayKaltim.com - Angkasa Pura I menggelar simulasi penanganan virus corona di area kedatangan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (SAMSS) Balikpapan, Rabu (19/2). Sedikitnya ada 80 karyawan Angkasa Pura I yang terlibat dalam simulasi ini. Mereka berperan sebagai penumpang Silk Air yang baru saja mendarat di area kedatangan imigrasi SAMSS. Ceritanya, ada dua orang penumpang yang positif terpapar virus corona, yang diketahui setelah melalui alat pendeteksi suhu tubuh. Sehingga harus segera dikarantina dalam suatu ruangan khusus dan menjalani wawancara. Kemudian dilanjutkan dengan penanganan Rumah Sakit Kanudjoso (RSKD) Balikpapan. "Ada dua hal yang kami coba sempurnakan dalam simulasi ini. Kasus pertama, apabila suspect terdeteksi saat tiba di bandara, dan skenario lainnya adalah, kami mendapat laporan adanya suspect yang ikut pada penerbangan aircraft yang akan mendarat di bandara," ujar General Manager Angkasa Pura I SAMSS Balikpapan Farid Indra Nugraha. Menurutnya, skenario simulasi ini mengujicoba semua SOP penanganan yang dimulai dari melakukan koordinasi, evakuasi, dan komunikasi dengan pihak terkait. PT Angkasa Pura I, Bandara SAMSS Balikpapan menyebutkan tidak ada dampak pada penerbangan luar negeri sejak merebaknya virus corona di Wuhan, Tiongkok. “Penerbangan ke Singapura tetap berjalan normal, jumlah penumpang juga normal tidak ada pengurangan,” sebutnya. Dalam satu minggu, penerbangan ke luar negeri hanya rute Balikpapan–Singapura. “Dalam satu minggu, ada tiga kali penerbangan ke Singapura. Satu kali penerbangan bisa mengangkut 150 penumpang,” sebutnya. Meski tidak ada dampak dalam penerbangan luar negeri, ia selalu menginformasikan kepada petugas bandara untuk menjalankan tugasnya sesuai SOP. Plh Kepala KKP Balikpapan Ratna Sari Dewi mengatakan, simulasi ini sudah sesuai dengan prosedur. Ia telah menyiapkan thermal scanner yang diperuntukkan penerbangan luar negeri. Selain itu ia juga mencatat pelaksanaan yang berlangsung selama 16 menit. Suspect sudah sampai di rumah sakit. "Itu sudah termasuk penanganan yang cepat. Masker dan pakaian khusus antivirus juga sudah digunakan dan diperagakan petugas. Bagaimana mereka mengambil sampel para suspect, yang kemudian sampel itu dikirim ke Jakarta untuk diteliti lebih lanjut." kata Ratna. Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Balikpapan Esther Vonny mengatakan, saat ini ia telah berkoordinasi dengan 12 rumah sakit di Balikpapan untuk menyiapkan 20 bed, dan ruang isolasi. Meskipun sampai saat ini belum ada laporan tentang penyebaran virus corona di Balikpapan. "Mudahan tidak ada kasus seperti ini di Balikpapan, tapi setidaknya kita sudah siap," ujarnya. (ryn/fey/hdd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: