Harga Kedelai Naik, Perajin Kecilkan Ukuran Tempe
Ilustrasi produksi tempe.-istimewa-
JAKARTA, NOMORSATUKALTIM - Tarif impor yang diberlakukan Presiden Donald Trump ke beberapa negara, termasuk terhadap Indonesia berdampak pada harga kedelai di sejumlah daerah.
Di Jawa Timur, harga kedelai impor, Minggu (20/4/2025) mencapai Rp9.867 per kilogram. Berdasarkan data Badan Pangan Nasional, dua pekan lalu harganya masih sekitar Rp8.500 per kilogram.
Kenaikan harga kedelai impor tersebut berpengaruh terhadap produksi tempe. Perajin tempe mulai memperkecil ukuran produknya.
Dilansir Beritasatu, perajin tempe di Jalan Ciliwung, Kecamatan Patrang, Jember memilih tidak menaikkan harga jual meski kedelai makin mahal. Namun, mereka memperkecil ukuran tempe yang diproduksi.
BACA JUGA: Harga Emas di Pegadaian Turun Hari Ini: Antam, UBS, dan Galeri24 Kompak Terkoreksi
BACA JUGA: Gila, AS Naikan Lagi Tarif Impor RI Jadi 47 Persen, Gini Sikap Pemerintah
“Dampak ekonomi global sekarang imbasnya sampai ke perajin tempe seperti saya,” kata seorang perajin tempe di Jember Mohammad Sholeh dikutip Beritasatu, Minggu (20/4/2025).
Dia masih menjual tempe di pasaran dengan harga Rp2.500 hingga Rp20.000 sesuai dengan ukuran, meski kedelai makin mahal. Hanya saja ukuran produknya diperkecil.
Sholeh dan sejumlah perajin tempe di Jember resah apabila harga kedelai impor terus naik, usaha mereka terancam gulung tikar.
Di Bekasi juga terjadi hal yang sama. Kenaikan harga kedelai membuat para produsen tempe mengurangi ukurannya, bahkan mengurangi produksinya.
BACA JUGA: Ditekan AS Lewat Tarif Impor, Kadin Sebut Hubungan RI dengan China Makin Romantis
BACA JUGA: Hadapi Tarif Dagang AS, Pemerintah Siapkan Strategi Mitigasi Dampak Ekonomi
Salah seorang perajin tempe Bekasi, Sanip (60) memilih mengurangi ukuran dan kualitas produknya karena harus mengimbangi kenaikan bahan baku kedelai impor yang harganya saat ini terus mengalami kenaikan.
Di Bekasi, harga kedelai sebelumnya berada di kisaran Rp8.400 per kilogram, kini harganya melonjak hingga mencapai Rp10.000 hingga Rp11.000 per kilogram.
"Ya mulai merambah naik sih, dari harga standar tadinya Rp840.000 per kuintal, sekarang Rp10.000 per kilogram. Tadinya berarti Rp8.400 per kilogram. Saya kalau belanja itu kan per kuintal, kemungkinan akan naik terus," kata Sanip dikutip Beritasatu, Minggu (20/4/2025).
Sedangkan terkait ukuran tempe, sebelumnya tempe berukuran satu lonjor dengan berat 3 ons dijual seharga Rp4.000, sedangkan ukuran 5 ons dibanderol Rp 6.000.
BACA JUGA: Harga Minyak Mentah di Pasar Internasional Turun, Ini Faktor Penyebabnya!
BACA JUGA: Relaksasi Pajak Kendaraan Tahap 2 Dimulai 21 April, Ada Diskon Mutasi hingga Hadiah Umrah
Kini, Sanip mengurangi takaran serta tidak mencuci kedelai sebersih sebelumnya guna menekan biaya produksi.
Ia mengaku khawatir tren kenaikan harga kedelai ini akan terus berlanjut, mengingat pengalaman serupa beberapa tahun lalu ketika harga melonjak drastis.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

