Soal Tol Balsam, Awang Faroek: Wajar Jika Warga Minta Gratis

Soal Tol Balsam, Awang Faroek: Wajar Jika Warga Minta Gratis

Jakarta, DiswayKaltim.com - Anggota DPR RI dapil Kaltim Awang Faroek Ishak menganggap wajar jika warga Kalimantan Timur (Kaltim) menginginkan konsep highway atau gratis untuk melintasi Tol Balsam. Pasalnya, menurut Awang, sekitar 85 persen pendapatan sumber daya alam di Kaltim diserahkan ke pemerintah pusat. "Kalau menurut saya wajar (masyarakat menginginkan gratis). Sumbangan Kaltim pada pemerintah pusat wajar. Artinya kalau itu highway, itu sangat wajar," kata Awang saat ditemui Disway Kaltim di kantornya, Gedung Nusantara I, kantor DPR RI/MPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (28/1/2020). Dalam hal ini, Awang mencontohkan di Tiongkok. "Di China, banyak jalan-jalan yang bayar. Tapi ada juga yang bebas (tanpa bayar)," tambahnya. Namun terkait hal itu, Awang menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo untuk menentukan apakah highway atau jalan tol. "Boleh dipilih. Sebab kalau highway itu tidak bayar lagi. Kalau itu (highway atau jalan tol), terserah Presiden," katanya. Lalu, Awang Faroek menceritakan sejarah awal pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda di masa pemerintahannya. Memang, pada awal-awal rencana pembangunan, dirinya banyak mendapat penolakan dari beberapa kelompok masyarakat. Karena jalan tol yang menghubungkan Balikpapan-Samarinda itu melalui kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura). "Yang jadi masalah, Tahura. Saya banyak diserang. Bahkan ada yang menyampaikan, sudah Pak Awang, jangan dilanjutkan lagi (pembangunan jalan tol). Di situ saya merasa tertantang," ungkapnya. Salah satu yang jadi argumen penguat, pengalaman Awang saat berkunjung ke Amerika. Di Amerika, ada daerah bernama Rocky Mountains. "Di tengah Rocky Mountains itu, ada highway, restoran, ada tempat rekreasi. Lengkap. Dan itu enggak ada masalah," kata Awang. (sah/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: