Dulu Kesulitan, Kini UMKM Kerupuk Udang dan Laundry Makin Berkembang

Dulu Kesulitan, Kini UMKM Kerupuk  Udang dan Laundry Makin Berkembang

PT Kutai Refinery Nusantara (KRN), turut serta dalam pemberdayaan UMKM.-Chandra Ismi-nomorsatukaltim.disway.id

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM  -  Bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kalimantan Timur (Kaltim), sebelumnya memiliki tantangan besar bukan hanya produksi, tetapi juga pemasaran dan pengelolaan usaha. 

Untuk itu, Apical melalui unit bisnisnya PT Kutai Refinery Nusantara (KRN), turut serta dalam pemberdayaan UMKM.

Randy Suwenli, Manajer Social, Security, and License (SSL) PT KRN mengungkapkan mengatakan bahwa hal ini sebagai bentuk upaya dalam menciptakan dampak sosial, lingkungan, dan bisnis yang positif.

“Apical berkomitmen untuk memberikan manfaat lebih banyak lagi  pada masyarakat. Untuk itu, pada tahun 2024 dan awal 2025 ini, Apical, khususnya PT Kutai Refinery Nusantara (KRN), mendukung usaha  Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui berbagai program, pelatihan, dan pendampingan, termasuk pengembangan kewirausahaan dan peningkatan pendapatan,” jelas Randy, dalam acara Buka Bersama dan Temu Media di Balikpapan, pada Jumat (21/3/2025).

Lebih lanjut ia menjelaskan pada sektor usaha makanan contohnya, Apical tahun lalu telah memberikan bantuan kemasan bagi UMKM kerupuk udang di Kelurahan Jenebora, Penajam Paser Utara, Kaltim. 

“Kemasan produk tersebut didesain khusus oleh tim Apical sebagai bentuk pengembangan usaha UMKM binaannya terutama dari segi pemasaran produk,” jelasnya.

BACA JUGA: Tren Penjualan Mobil di Balikpapan Masih Tinggi, Efek Efisiensi Anggaran Belum Terasa

Lebih lanjut, pihakngya tidak hanya memberikan bantuan kemasan yang lebih menarik tapi juga membina mereka untuk mencantumkan logo halal, nomor PIRT, nomor kontak untuk informasi pemesanan serta branding baru dengan nama “Kerupuk Udang Jenebora”. 

“Kini, kelompok produksi kerupuk udang dapat meningkatkan pendapatan mereka, dari yang tadinya kurang dari 50 kilogram (kg) hingga mencapai 100 kg per bulannya”, kata Randy.

Selain usaha makanan, Apical bersama Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kota Balikpapan pada Februari 2025 lalu juga telah memberikan pelatihan peningkatan kompetensi dan manajemen usaha laundry bagi 12 UMKM laundry yang berada di Kampung Salok Baru, Kelurahan Karingau.

Hal tersebut, lanjut Randy, bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para pengusaha agar bisa mengembangkan usaha sekaligus memperkuat ekosistem UMKM sehingga mampu bersaing di pasar. 

“Kepedulian terhadap masyarakat melalui program CSR ini berdampak positif bagi UMKM laundry yang sebagian besar merupakan perempuan,” ujarnya.

BACA JUGA: Mendekati Lebaran, Harga Cabai di Kubar Makin 'Pedas'!

Menurut Randy, para perempuan ini tetap bisa bekerja dari rumah dan memiliki kesempatan untuk sekaligus tetap mengasuh anak, serta membantu perekonomian keluarga. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: