Trump Makin Gila: Ingin Usir Warga Palestina, Berambisi Ambil Alih Gaza

Trump Makin Gila: Ingin Usir Warga Palestina, Berambisi Ambil Alih Gaza

Presiden Amerika Serikat Donald Trump.-reuters-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mewacanakan ambisinya mengambil alih sementara Gaza. Sementara warganya dipindahkan ke Mesir dan Yordania.

Dikutip dari Al Jazeera, rencana ini sebelumnya masih belum matang. Belum diketahui apakah pemindahan warga Palestina tersebut bersifat permanen atau sementara.

Tapi topik itu mendadak berubah. Trump bertekad mengambil alih penuh Gaza, dan tidak menghendaki warga Palestina yang bermukim di sana untuk kembali.

Kepastian itu terungkap saat Trump bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih, Selasa 4 Februari 2025 lalu. Tentu rencana relokasi warga Palestina di Gaza ini mendapat penolakan dari dunia internasional. Termasuk dari negara-negara Arab.

BACA JUGA:Perang Dagang Kian Memanas, AS-China Saling Berbalas Kenaikan Tarif Impor

BACA JUGA:Apa itu USAID, Lembaga Donatur Amerika yang Dibekukan Presiden Donald Trump?

Tujuan Netanyahu?
Sebagian pakar politik internasional sepakat bahwa rencana Trump tersebut merupakan bagian untuk menghabisi peran kelompok Hamas di Gaza. Bagi Israel, ini tentu bak gayung bersambut yang berambisi memberangus Hamas.    

“Ini adalah dalih dari pihak Israel untuk memastikannya. Mereka selalu bersikeras dengan keras tentang 'klaim ilahi' atas Gaza. Hal ini sudah terjadi jauh sebelum Oktober 2023,” ujar konsultan politik Hamdi, dikutip Al Jazeera.

“Dalam hal ini, Israel menyambut baik pengumuman Trump tentang pengusiran semua orang di Gaza. Namun, Trump juga memberlakukan gencatan senjata, yang sama sekali tidak diinginkan oleh banyak orang Israel. Trump tidak ingin mendukung berlanjutnya perang dan ingin mencari cara untuk mengosongkan Gaza tanpa perang,” lanjutnya,

Hamdi ragu Hamas dapat diberantas secara total. Sebab kelompok Hamas ternyata memiliki banyak pendukung. Terutama saat mereka menunjukkan diri ke publik ketika gencatan senjata.  

BACA JUGA:Pejabat Australia Minta Maaf ke Publik usai Gunakan Mobil Dinas untuk Makan Siang

“Hamas hanya manifestasi dari gagasan perlawanan terhadap Israel,” katanya.

“Itulah yang ditanyakan oleh banyak orang di Washington saat ini. Jika mereka masuk ke sana seperti yang dikatakan Trump, gerakan perlawanan mungkin akan menghadang mereka. Apakah AS - dan publik AS - siap untuk perang Vietnam yang lain?”

Dikritik senator
Komentar Trump mengejutkan para pendukungnya. Senator Lindsey Graham dari Partai Republik dari Carolina Selatan sebagai salah satu contohnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: