Apa itu USAID, Lembaga Donatur Amerika yang Dibekukan Presiden Donald Trump?

--
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Ratusan pekerja Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) di rumahkan. Beberapa di antaranya dipecat setelah Presiden Donald Trump memberlakukan pembekuan besar-besaran terhadap bantuan luar negeri Amerika Serikat di seluruh dunia.
Namun bagi miliarder Elon Musk, pembekuan dana USAID untuk sementara tidaklah cukup.
“Waktunya untuk mati,” tulis Musk di platform media sosialnya, X, pada hari Senin, seraya mencap USAID sebagai “organisasi kriminal”.
“Ini sudah tidak bisa diperbaiki lagi,” kata Musk dalam sebuah unggahan terpisah, seraya menambahkan bahwa Trump setuju USAID harus ditutup.
Komentar-komentar dari Musk telah memicu perdebatan yang berkembang mengenai masa depan badan bantuan tersebut.
BACA JUGA:Pejabat Australia Minta Maaf ke Publik usai Gunakan Mobil Dinas untuk Makan Siang
BACA JUGA:Perang Dagang Dimulai, Presiden Trump Berlakukan Tarif untuk Barang-Barang Meksiko, Kanada dan Cina
Penyebab dibekukan
Situs resmi USAID mendadak hilang. Setelah kritik Musk mulai viral, para anggota Kongres parlemen Amerika ikut berkomentar di media sosial untuk memperdebatkan, apakah USAID harus ditutup secara permanen.
"Trump telah membersihkan dan mengintimidasi para pegawai USAID. Sekarang ada desas-desus bahwa ia akan membubarkan USAID sebagai lembaga independen,“ ujar Chuck Schumer, pemimpin Partai Demokrat di Senat yang dikuasai Partai Republik, dalam sebuah wawancara dengan X. ”Hal ini akan menjadi tindakan ilegal dan bertentangan dengan kepentingan nasional kita."
Senator Rand Paul dari Partai Republik menanggapi Schumer dengan mengatakan:
“Hapuskan USAID dan semua bantuan asing.”
BACA JUGA:China Terdepan Lagi, DeepSeek, Startup Teknologi AI Guncang Pasar Saham Amerika
BACA JUGA:PBB Tolak Rencana Trump Pindahkan Warga Gaza ke Mesir hingga Indonesia
Senator Chris Coons dari Partai Demokrat juga mendukung X, dengan mengatakan bahwa menghapuskan badan tersebut akan membuat AS “kurang aman”.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: