Aktivis Samarinda Tantang Calon Wali Kota Selamatkan Lingkungan

Aktivis Samarinda Tantang Calon Wali Kota Selamatkan Lingkungan

Sejumlah aktivis pesimistis bakal calon wali kota Samarinda mampu menyelesaikan persoalan lingkungan di Kota Tepian. (M1/boy) Samarinda, DiswayKaltim.com - Isi kepala bakal calon kepala daerah Samarinda dibedah. Pesimistis menghinggapi. Terutama disampaikan akademisi dan LSM. Bedah pemahaman mengenai Samarinda sendiri dilakukan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim. Melalui kegiatan diskusi public yang diselenggarakan Minggu (26/1/2020). Tiga bakal calon yakni Andi Harun, Sarwono dan Zairin Zain berhadapan dengan lima panelis.  Terdiri dari dua akademisi dan tiga LSM. Diantaranya Dinamisator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Pradama Rupang. Menurutnya tidak ada visi dan misi yang konkret mampu mengubah Samarinda tanpa banjir. “3 tahun terakhir selain persoalan banjir soal keselamatan rakyat, tata produksi konsumsi rakyat dan hancurnya layanan fungsi alam. Kita berharap tadinya ada terobosan luar biasa dari gagasan visi misi kandidat yang hadir hari ini (kemarin,red)," singgung Darma. Dirinya juga mengatakan  jaminan kelangsungan fungsi alam terkait lingkungan tidak terpapar.  Termasuk solusi banjir. Ketiga kandidat hanya menyampaikan persoalan anggaran dan menitikberatkan pada persoalan tata kota. Seperti pembuatan drainase. “Tetapi menurut saya persoalan drainase itu bukan pada konteks menghentikan masalah banjir, itu hanya mengurangi intensitas volume air saja. Itu juga tidak dipaparkan padahal titik permasalahannya di situ," tegasnya lagi. Lebih lanjut, Darma menyebut  uraian data pun masih minim. Ia menyebut kandidat ragu terkait bagaimana alokasi mendokrak kesejahteraan ekonomi kerakyatan. Bahkan dalam kerangka memulihkan kota dari ancaman banjir pun tidak tergambarkan. Darma pun menyebut bahwa tiga kandidat tidak ada ulasan berani atau gamblang mengatasi persoalan di Samarinda. "Bisa enggak kandidat melampaui capaian yang dilakukan kota tetangga seperti Balikpapan yang mengalokasi ruang hidupnya 52  persen sebagai kawasan lindung. Padahal RTRW setiap kota wajib mengalokasikan 30  persen untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH), " tantangnya. Terpisah, Andi Harun saat di konfirmasi awak media mengatakan siap menerima tantangan Jatam. "Saya berani dengan tantangan Jatam. Kedepan untuk merealisasikan hal itu ketika saya dan pak Rusmadi terpilih, disitu kami akan melaksanakan untuk menata kota Samarinda jadi lebih baik," katnay singkat. (M1/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: