Polsek Loa Janan Mendominasi Penghargaan Personel Berprestasi di Polres Kukar

Polsek Loa Janan Mendominasi Penghargaan Personel Berprestasi di Polres Kukar

--

KUTAI KARTANEGARA, NOMORSATUKALTIM - Polsek Loa Janan kembali menunjukkan kiprah gemilangnya.

Dalam Apel Pemberian Penghargaan kepada Personel Polres Kutai Kartanegara (Polres Kukar) yang digelar Senin (23/12/2024) di Mako Polres Kukar, enam dari delapan Penghargaan yang diberikan diraih oleh personel Polsek Loa Janan.

Kapolres Kukar, AKBP Heri Rusyaman, memimpin langsung penyerahan penghargaan yang diberikan atas dedikasi dan prestasi luar biasa dalam menjalankan tugas.

Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi institusi atas keberhasilan para personel dalam menangani berbagai kasus yang menjadi perhatian publik.

BACA JUGA : Polres Kutai Kartanegara Beri Penghargaan pada 8 Personel Berprestasi

“Ini bukan hanya penghargaan, tetapi juga motivasi agar para personel terus memberikan pelayanan terbaik sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat,” katanya saat memberi amanat.   

Polsek Loa Janan tak sekadar menjalankan tugas, tetapi menunjukkan keunggulan dalam menyelesaikan berbagai kasus krusial.

Salah satu sorotan utama adalah pengungkapan kasus kekerasan seksual terhadap anak yatim piatu berusia enam tahun yang menjadi perhatian masyarakat.

AKP Iswanto, Kapolsek Loa Janan, yang juga menerima penghargaan, mengapresiasi kerja keras timnya.

BACA JUGA : Apa Itu Dinga-Dinga? Penyakit Misterius di Uganda yang Membuat Penderitanya Bergetar Seperti Menari

“Ini adalah hasil kerja keras seluruh personel Polsek Loa Janan. Kami selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan tetap menjaga profesionalisme,” ujarnya.

IPDA Dwi Handono, Kanit Reskrim Polsek Loa Janan, menjadi sosok yang paling menonjol dengan menerima tiga penghargaan sekaligus.

Ia dinilai berhasil memimpin pengungkapan beberapa kasus besar, seperti kekerasan seksual terhadap anak yatim piatu, pencurian kendaraan bermotor, serta penangkapan tersangka penipuan yang membawa senjata tajam.

“Penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus bekerja keras. Kami tidak hanya ingin menyelesaikan kasus, tetapi juga memberikan rasa aman kepada masyarakat. Seperti dalam kasus kekerasan terhadap anak, kami tidak hanya menghukum pelaku tetapi juga memastikan korban mendapatkan perlindungan maksimal,” ujar Dwi Handono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: