Gula-Gula IKN, Perusahan Jepang Tertarik Suplai Listrik ke Kaltim

Gula-Gula IKN, Perusahan Jepang Tertarik Suplai Listrik ke Kaltim

Direktur Kansai Electric Power Cabang Jakarta Tesuo Onaru (kanan) berbincang dengan Gubernur Kaltim Isran Noor, mereka menawarkan kerja sama kelistrikan. ====================   Samarinda, DiswayKaltim.com - Setelah ditetapkan menjadi Ibu Kota Negara (IKN) banyak perusahaan luar melirik pasar Kaltim. Industri listrik, misalnya. Salahsatu perusahaan kelistrikan Jepang, Kansai Electric Power (KEP), menawarkan distribusi listrik ke Kaltim. Rencana itu disampaikan Direktur Kansai Electric Power Cabang Jakarta Tesuo Onaru saat menemui Gubernur Kaltim Isran Noor di Kantor Gubenuran, Senin (20/1/2020). Tesuo mengatakan, tertarik melihat Kaltim karena memilik prospek jangka panjang, sebagai wilayah IKN. Kata dia, Kansai akan menawarkan jaringan kelistrikan menggunakan energi baru terbarukan atau hydro power dengan tarif listrik yang lebih murah. “Untuk Kalimantan kita memiliki proyek interkoneksi pembangunan jalur transmisi tenaga hijau dari Sarawak, Kalimantan hingga ke Jawa,” jelasnya. Kedatangan perusahaan kelistrikan asal Jepang ini tidak lain untuk mempresentasikan peluang investasi di wilayah Kaltim. Di mana perusahaan yang berdiri sejak 1 Mei 1951 dalam perjalanannya hingga saat ini, telah berpengalaman melakukan pemasangan listrik dengan total kapasitas 34 GW (Giga Watt) di seluruh dunia. Di antaranya Irlandia, Laos, Amerika Serikat, Filipina, Thailand, Indonesia (Rajamangala Hydro 47 MW), Australia dan Singapura. Gubernur Isran Noor menanggapi positif presentasi dari Kansai Electric Power. Namun dirinya sekali lagi mengingatkan tentang regulasi kelistrikan di Indonesia. Untuk itu, disarankan pihak Kansai dapat mengirim Letter of Intent ke Pemprov Kaltim dan Pemerintah RI. “Sistem ini bagus. Presentasi yang bagus, semoga Jepang juga menjadi salah satu partisipan dalam sayembara pembangunan IKN baru di Kaltim. Program pembangunan di ibu kota baru akan terintegrasi. Nantinya ada di bawah pengawasan Badan Otorita khusus yang paling lambat terbentuk pada Juli 2020,” kata Isran Noor. Kepala Biro Perekonomi Setprov Kaltim, Nazrin menambahkan, pemprov terbuka dengan peluang itu. Kansai ingin menawarkan energi ke Kaltim dengan jaringan listrik yang diambil dari Sarawak, Malaysia, sepanjang 1.300 kilometer. "Dari Sarawak mereka mau alirkan kelebihan listriknya ke kita (Kaltim). Dengan harga yang lebih murah," terangnya. Menurutnya, sebelum pemprov menerima tawaran itu, pihaknya akan mengkaji lebih dahulu. Sebab, berdasarkan regulasi kelistrikan di tanah air, hak sepenuhnya di PT PLN. Jika ada investor, maka harus melalui PLN sebelum dialirkan atau dijual kepada listrik rumah tangga. "Sebenarnya bagus saja niatnya. Tapi ada aturan yang membatasi kita. Listrik tidak bisa dijual selain PLN. Investor masuk lewat PLN. Kecuali wilayah khusus atau industri," terangnya. Olehkarena itu, pihaknya akan menindaklanjuti penawaran itu dengan melakukan kajian, bersama Kansai dan PLN. Apalagi, kata dia, kebutuhan listrik di Kaltim akan terus meningkat dalam lima tahun ke depan, menyambut IKN. "Kita apresiasi saja. Intinya dia kan kelebihan (listrik). Sebenarnya rencana mereka menawarkan satu wilayah Kalimantan. Karena melihat prospeknya bagus. Suatu saat juga kebutuhan listrik kita kan besar, apalagi kalau jadi IKN nanti," tandasnya. Dari data PLN, kebutuhan tenaga listrik di Kaltim diperkirakan mencapai 1.555 MW. Saat ini dari total sistem Kalimantan, daya mampu mencapai 2.052 MW. Dengan beban puncak 1.446,5 MW dan cadangan daya yang masih belum terpakai sebesar 605,5 MW. Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2019-2028, tambahan pembangkit sampai dengan 2024 di Kaltim hanya 691 MW sehingga diperlukan tambahan pembangkit baru sekitar 864 MW di wilayah tersebut. (lim/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: