Kendalikan Inflasi, Berau Kini Punya Toko Penyeimbang Stabilitas Harga
Pj Gubernur Kaltim saat kunker ke Kabupaten Berau dan melauncing kios penyeimbang stabilitas harga bahan pokok di pasar SAD.-rizal/disway-
BERAU, NOMORSATUKALTIM – Kios atau toko penyeimbang stabilitas harga bahan pokok kini telah hadir di Kabupaten Berau.
Kios penyeimbang yang berada di pasar Sanggam Adji Dilayas, Kelurahan Rinding, Kecamatan Teluk Bayur tersebut, diresmikan oleh Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, pada Selasa, 29 Oktober 2024.
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik mengatakan, kehadiran kios penyeimbang stabilitas harga pokok ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan Pemprov Kaltim untuk menekan inflasi.
"Salah satu isu yang menjadi atensi Presiden Joko Widodo hingga keberlanjutan di masa kepemimpinan Presiden Prabowo adalah soal inflasi. Dan pemerintah Provinsi hingga kabupaten ikut bertanggung jawab diberikan tugas menjaga stabilitas, termasuk juga stabilitas harga," jelasnya.
BACA JUGA:Kapolres Berau Ingatkan Netralitas Anggota Selama Masa Pilkada 2024 Berlangsung
BACA JUGA:Peringati HAKORDIA, Pemkab Berau Komitmen Lawan Korupsi
Untuk itu, Pemprov Kaltim, Pemkab Berau bersama Forkopimda Berau bergerak cepat menghadirkan kios penyeimbang stabilitas harga bahan pokok.
Yang tujuannya untuk menekan inflasi. Akmal mengungkapkan, keberadaan kios penyeimbang di Berau menjadi kios keempat yang ada di Kaltim.
"Selain Berau, di Samarinda dan Balikpapan masing-masing ada 2 kios penyeimbang. Dan di Penajam Paser Utara (PPU) ada 1," bebernya.
Dengan demikian, total saat ini ada 6 kios penyeimbang di Kaltim. Menurutnya, empat daerah itu menjadi perhatian khusus karena merupakan penyumbang angka inflasi yang cukup tinggi.
BACA JUGA:Inovasinya Memudahkan Masyarakat, Arianto Raih Penghargaan Camat Terbaik Se-Berau
"Bahkan membuat Berau menduduki posisi ke-23 se-Indonesia untuk tingginya angka inflasi,” tuturnya.
Sebelumnya, hanya 2 daerah yang menjadi sumber inflasi, yakni Samarinda dan Balikpapan. Namun, angka itu terus naik setelah masuknya PPU dan Berau dalam urutan penyumbang inflasi di Kaltim. Sehingga, total ada 4 daerah menjadi sampel untuk inflasi di Kaltim.
Akmal menjelaskan pula penyebab tingginya angka inflasi karena 10 komoditas pokok yang jadi dasar penilaian BPS. Dimana harga dari komoditas itu sangat fluktuatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: