Hujan Deras Mengintai, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
Samarinda, DiswayKaltim.com – Cuaca ekstrem masih menghantui Kota Tepian. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahkan mengimbau masyarakat tetap waspada. "Khususnya Samarinda masih terus berpotensi hujan. Karena kita berada di puncak musim penghujan mulai Januari hingga Mei mendatang," kata Kepala BMKG Stasiun metereologi kelas III Temindung Samarinda Reza Arian Noor, saat di hubungi Disway Kaltim, Senin (13/1/2020). Ia menjelaskan mulai Februari curah hujan diprediksi intensitasnya mulai menurun. Sementara yang dimaksud sebagai puncak musim penghujan berada di Desember 2019. Lalu Januari ini. Kemudian Maret mulai naik lagi. "Febuari hingga April curah hujan lebih stabil. Memasuki Mei hingga Juni curah kembali tinggi dan menjadi puncaknya musim penghujan," tambahnya. Ia menjelaskan puncak musim penghujan ada beberapa detailnya, seperti curah hujan yang penuh terjadi selama sebulan. Sedangkan di musim hujan biasa dengan intensitas hujan sedang dan lebat. Adapun di puncak musim penghujan jumlah total curahnya selama sebulan sekitar 400 milimeter. Sedangkan di bulan lainnya cuman 100 hingga 300 milimeter. Namun intensitas bisa menjadi lebat. "Untuk hujan pada hari Sabtu dan Minggu yang kita pantau dari sejumlah alat kita, memang curah hujan terjadi setiap harinya 30 hingga 85 milimeter dalam sehari atau 24 jam. Itu termasuk dalam kategori curah hujan sedang hingga lebat," jelasnya. Di hari yang sama, dari pantauan BMKG curah hujan terbesar terjadi di seputaran Bandara APT Pranoto dengan intensitas air sekitar 80 milimeter. "Curah hujan lebih tinggi terjadi di Utara Samarinda dari sejumlah kawasan lain," ungkapnya. Reza membeberkan, diprediksikan, Samarinda akan terjadi hujan dengan curah ringan hingga sedang selama sepekan kedepan. Intensitasnya sedang hingga lebat. Biasanya diiringi dengan kilat, petir dan angin kencang. Kondisi tersebut tentu saja semakin membuat para petugas meningkatkan kesiagaan. Karena bukan tidak mungkin. Musibah bencana seperti longsor dan pohon tumbang akan mengancam warga. "Saya khawatir dalam dua hari kedepan mungkin bisa berpotensi hujan lagi. Karena banjir dan penuhnya bendungan Benanga karena intensitas curah hujan tinggi di Utara. Karena wilayah kita kota Samarinda masih sangat rentan terjadinya genangan makanya perlu waspada,” tutupnya. (mic/boy)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: