WNA China Curi 774 Kilogram Emas Kalimantan, Negara Rugi Rp1 Triliun Lebih
WNA China, YH (tengah) saat dihadirkan dalam konferensi pers pengungkapan tambang ilegal di Ketapang, Kalbar.-(Foto/ Dok. ESDM)-
KETAPANG, NOMORSATUKALTIM - Penambangan emas ilegal yang melibatkan seorang warga negara asing (WNA) asal China berinisial YH, telah menyebabkan kerugian negara mencapai Rp1,02 triliun.
Aksi kejahatan WNA China tersebut terjadi di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, dengan jumlah emas yang dicuri sebanyak 774,27 kilogram dan perak sebanyak 937,7 kilogram.
Kerugian ini dilaporkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Aktivitas tambang ilegal tersebut terungkap setelah dilakukan penyelidikan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara.
BACA JUGA: Pengelolaan Anggaran 3 Kampung Disinyalir Bermasalah, DPMK Mahulu Limpahkan ke Inspektorat
BACA JUGA: Suami Aniaya Istri dengan Asbak Kayu di Kukar Hingga Luka di Kepala
Gunakan Terowongan Tambang Legal
Dilansir dari jaringan Disway, Pontianak Info, modus operandi yang dilakukan oleh YH adalah dengan memanfaatkan lubang tambang atau terowongan di wilayah tambang yang berizin, namun seharusnya sedang dalam pemeliharaan.
Alih-alih memelihara terowongan tambang, YH menggunakan terowongan tersebut untuk melakukan penambangan emas secara ilegal.
Penyelidikan yang dilakukan PPNS menemukan bahwa volume batuan bijih emas yang tergali mencapai 2.687,4 meter kubik.
Batuan ini berasal dari koridor antara Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) milik dua perusahaan emas, PT BRT dan PT SPM, yang belum mendapatkan persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) untuk produksi tahun 2024-2026.
BACA JUGA: Harga Emas Batangan Antam Hari Ini Rp1,461 Juta per Gram
BACA JUGA: Pelaku KDRT di Tenggarong Berhasil Diringkus Setelah Melarikan Diri ke Hutan
Uji sampel di lokasi tambang menunjukkan kandungan emas yang sangat tinggi, yaitu 136 gram per ton pada batuan biasa dan 337 gram per ton pada batu tergiling.
Hal ini menambah nilai kerugian yang dialami negara akibat penambangan ilegal tersebut.
YH Gunakan Merkuri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: