Potensi Industri Halal Sangat Besar, Jokowi Minta Pengusaha Bidik Pasar Global

Jokowi berharap BSI bisa menjadi barometer perbankan syariah di kawasan Asia dan dunia.

Selain sektor perbankan, Jokowi juga menyoroti potensi besar industri halal di bidang fashion muslim, wisata halal, serta makanan dan minuman halal. 

BACA JUGA: Belasan Tahun Bersabar, Akhirnya Jalan Poros Antardesa di Paser Diperbaiki

BACA JUGA: Jokowi Serahkan 621 Hektare Hutan di IKN ke UGM, untuk Riset dan Pendidikan

Kehadiran Kawasan Indonesia Islamic Center diharapkan dapat mendukung perkembangan ekonomi syariah dan halal lifestyle di Indonesia, sekaligus mencegah negara lain mengambil peluang yang ada.

Untuk diketahui, dalam konteks global, perkembangan ekonomi syariah dan gaya hidup halal semakin dilirik banyak negara sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Berdasarkan laporan State of the Global Islamic Economy Report (SGIER) 2022, pengeluaran muslim di dunia diproyeksikan tumbuh 9,1 persen untuk sektor ekonomi syariah (di luar sektor keuangan syariah). 

Di tahun 2025, diperkirakan belanja muslim akan mencapai USD 2,8 triliun, dengan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 7,5 persen.

BACA JUGA: Brisbane Roar Berikan Nomor Punggung 7 untuk Rafael Struick, Jaminan Starter?

BACA JUGA: Pesta Masyarakat Berau Irau Manutung Jukut Kembali Digelar

Jumlah penduduk muslim Indonesia yang mencapai 241,7 juta jiwa, atau sekitar 89,02 persen dari populasi nasional, menunjukkan potensi pertumbuhan yang sangat besar bagi ekonomi syariah dan industri halal. 

Dengan populasi muslim yang besar dan posisi strategis di peta ekonomi global, Indonesia berpeluang menjadi pemain utama dalam industri halal dunia.

Jokowi pun menegaskan, penting bagi Indonesia untuk segera memanfaatkan momentum ini dengan meningkatkan daya saing industri halal di pasar global dan menjadikannya pilar utama dalam pengembangan ekonomi syariah nasional. 

Sumber: