Studi: Penggunaan Antibiotik pada Anak Tingkatkan Risiko Asma di Kemudian Hari

Studi: Penggunaan Antibiotik pada Anak Tingkatkan Risiko Asma di Kemudian Hari

Ilustrasi antibiotik-(Foto/Freepik)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Penggunaan antibiotik pada anak-anak sering kali dianggap sebagai solusi cepat untuk mengatasi infeksi bakteri. Namun, sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik yang tidak bijak dapat membawa dampak jangka panjang yang berisiko, salah satunya adalah peningkatan risiko asma.

Studi yang diterbitkan di jurnal Immunity oleh tim peneliti dari Monash University menemukan bahwa penggunaan antibiotik pada awal kehidupan dapat meningkatkan risiko perkembangan asma di kemudian hari. 

Para peneliti mengidentifikasi bahwa risiko ini disebabkan oleh penurunan molekul yang diproduksi oleh bakteri usus yang dikenal memiliki sifat protektif.

BACA JUGA: Kejar Cakupan 95 Persen Imunisasi Polio di Paser 

Molekul tersebut, yang disebut IPA, diproduksi oleh bakteri usus dan menunjukkan potensi sebagai suplemen diet di masa depan untuk mencegah perkembangan asma pada anak-anak yang berisiko.

Profesor Ben Marsland, salah satu peneliti utama dalam studi ini, menjelaskan bahwa penggunaan antibiotik berulang kali pada awal kehidupan mengganggu mikrobiota usus yang sehat dan meningkatkan risiko alergi serta asma.

"Kami telah menemukan bahwa salah satu konsekuensi dari pengobatan antibiotik adalah penurunan bakteri yang menghasilkan IPA, sehingga mengurangi molekul kunci yang memiliki potensi untuk mencegah asma," ujar Profesor Marsland, dikutip dari Medical Daily, Sabtu (20/7/2024).

BACA JUGA: Aktivitas Luar Ruangan Memperkuat Daya Tahan Anak, ini Alasannya!

Profesor Marsland menekankan bahwa mikrobiota usus yang stabil terbentuk sejak dini dalam kehidupan, dipengaruhi oleh asupan makanan seperti susu dan makanan padat, faktor genetik, serta lingkungan. 

Bayi yang berisiko tinggi terkena alergi dan asma sering menunjukkan perkembangan mikrobiota usus yang tertunda dan terganggu.

"Penggunaan antibiotik pada tahun pertama kehidupan dapat memiliki efek yang tidak disengaja dalam mengurangi bakteri yang mempromosikan kesehatan, dan kami sekarang tahu dari penelitian ini bahwa antibiotik menyebabkan penurunan IPA, yang kami temukan sangat penting pada awal kehidupan ketika sel-sel paru-paru kita matang, menjadikannya kandidat untuk pencegahan dini peradangan saluran napas alergi," tambahnya.

BACA JUGA: Pasca Kejadian Meninggalnya Seorang Balita, Pj Gubernur Kaltim Lakukan Evaluasi RSUD AWS

Hasil Eksperimen dengan Tikus

Para peneliti melakukan eksperimen dengan tikus yang rentan terhadap asma dan menemukan bahwa pemberian antibiotik pada awal kehidupan membuat mereka lebih mungkin mengembangkan peradangan saluran napas alergi yang dipicu oleh tungau debu rumah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: