Polres Kukar Datangkan Dokter Hewan Sebelum Lakukan Penyembelihan

Polres Kukar Datangkan Dokter Hewan Sebelum Lakukan Penyembelihan

dr Yan Hermawan ketika mengecek daging kurban.-ari/disway-

KUKAR, NOMORSATUKALTIM - Kepolisian Resor Kutai Kartanegara (Polres Kukar) menggelar kegiatan pemotongan hewan kurban pada hari Raya Iduladha, Senin 17 Juni 2024. Kegiatan pemotongan mendatangkan dokter hewan guna memastikan kelayakan daging kurban. 

Dalam kegiatan ini Polres Kukar memotonga 18 ekor sapi. Dari 18 ekor tersebut, satu ekor sapinya berupa sapi limosin, merupakan sumbangan dari Kapolres Kukar. Dalam proses pemotongan, didapati satu ekor sapi memiliki cacing di organ hatinya.

Dr Yan Herwaman, dokter hewan yang bertugas di sana, langsung mengambil tindakan dengan menyisihkan organ hati tersebut. Cacing hati sendiri katanya acap kali ditemui di hewan ternak. Menurut dr Yan Herwaman, Fasciola hepatica nama ilmiahnya dari cacing hati ini, sebenarnya bisa muncul karena pola hidup hewan bersangkutan.

BACA JUGA:8 Makanan Penurun Kolesterol usai Konsumsi Daging Kurban, Mudah Didapat Kok

Biasanya, hewan tersebut dielepaskan untuk memakan rumput pada pagi hari. Dimana cacing tersebut masih berada di atas rerumputan pada saat  itu. Cacing hati baru akan turun ketikan matahari sudah tinggi, sekitar jam 9 atau 10 pagi. 

“Seharusnya di lepas untuk jamnya saat matahari sudah lebih tinggi. Termasuk juga di aritkan (di potong,red.). Kalau di aritkan terlalu pagi itu dia akan menyebabkan potensi fasciola hepatica atau cacing hati ini lebih besar,” ungkap Yan Herwaman. 

Meski demikian daging dan organ lainnya masih bisa di konsumsi. Karna cacing hati ini hanya ada di dalam organ itu saja. Jadi sebaiknya ia sarankan agar hatinya dipisahkan. 

BACA JUGA:Disnakkeswan Kaltim Pastikan Seluruh Hewan Kurban Dalam Kondisi Sehat

Dalam rangakain ibadah kurban in, Polres Kukar melakukan pemeriksaan itu kepada hewannya sebanyak dua kali. Pertama sebelum dipotong, hewan dicek kesehatannya dengan memperhatikan kaidah-kaidah dari Agama Islam.

Lalu yang kedua, setelah di potong tersebut, hewan dicek lagi, dengan memperhatikan organ dalam. Kemudian apabila ditemukan ada kelainan di dagingnya berupa tanda bercak hitam di daging tersebut, agar segera dibuang. Karena berbahaya bisa menular kepada manusia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: