Dunia Menuju 'Neraka Iklim', Jokowi Peringatkan Kepala Daerah: Jangan Main-main!

Dunia Menuju 'Neraka Iklim', Jokowi Peringatkan Kepala Daerah: Jangan Main-main!

Presiden Jokowi berpidato dalam pembukaan Rakornas Pengendalian Inflasi di Gedung Istana Negara Jakarta, Jumat (14/5/2024).-(Foto/BPMI Setpres)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan peringatan mengenai ancaman perubahan iklim yang dapat membawa dunia menuju situasi yang disebut sebagai 'neraka iklim'. 

Peringatan ini didasarkan pada laporan Sekretaris Jenderal PBB yang menyebutkan bahwa suhu bumi akan mencapai rekor tertinggi dalam lima tahun ke depan. 

Dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi di Gedung Istana Negara Jakarta, Jumat (14/6/2024), Presiden Jokowi meminta seluruh kepala daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman ini.

BACA JUGA: Angka Penurunan Prevalansi Stunting di Kaltim Lebih Tinggi Dibanding Angka Nasional

Presiden Jokowi menyoroti fenomena gelombang panas yang melanda berbagai negara, termasuk Indonesia, dalam satu tahun terakhir. 

Di India, suhu mencapai 50 derajat Celcius, sementara di Myanmar mencapai 45,8 derajat Celcius. Kondisi ini menunjukkan bahwa perubahan iklim bukan lagi isu masa depan, melainkan kenyataan yang sudah terjadi saat ini. 

"Saya kira bapak ibu semua sudah dengar warning dari Sekjen PBB, bahwa dunia menuju pada neraka iklim. Suhu akan mencapai rekor tertinggi 5 tahun ke depan. Hati-hati," kata Jokowi di hadapan seluruh kepala daerah yang hadir.

BACA JUGA: Tingkat Konsumsi Ikan di Kaltim Tidak Merata, Berau Jadi yang Tertinggi

Lebih lanjut, Presiden Jokowi mengutip laporan dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) yang menyatakan bahwa pembiaran terhadap ancaman iklim panas dapat memicu kelaparan pada tahun 2050. 

"Diperkirakan 50 juta petani akan kekurangan air, tidak ada air, dan akan masuk pada kekurangan pangan. Jangan main-main urusan kekeringan, jangan main-main urusan gelombang panas," tegasnya. 

Jokowi menekankan bahwa dampak perubahan iklim ini dapat mempengaruhi ketahanan pangan dan kehidupan jutaan orang di seluruh dunia.

BACA JUGA: AJI Balikpapan Bersiap Pilih Pengurus Baru Pekan ini

Dalam konteks Indonesia, Presiden Jokowi menyatakan bahwa situasi perubahan iklim ini dapat berimplikasi pada laju inflasi nasional yang saat ini berada pada angka yang baik, yaitu sekitar 2,84 persen. 

Menurutnya, perubahan iklim yang ekstrim dapat mengganggu produksi dan stok pangan, yang pada gilirannya akan menaikkan harga-harga. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: