Susahnya Terbang ke Balikpapan: Jadwal Sulit, Harga Tiket Melambung Tinggi

Susahnya Terbang ke Balikpapan: Jadwal Sulit, Harga Tiket Melambung Tinggi

Salah satu maskapai yang beroperasi di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan. -chandra/disway-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Beberapa waktu lalu, Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) di Jakarta mengadakan pertemuan dengan Indonesia National Carrier, atau Asosiasi Maskapai Penerbangan Indonesia (INACA).

Ketua Dewan Pengawas Astindo di Balikpapan, Achmad Tauhid mengungkapkan, rapat dengan INACA di Jakarta telah membahas berbagai keluhan masyarakat dan agen perjalanan. Salah satunya harga tiket domestik yang saat ini melambung tinggi.

Ditambah lagi, saat ini ada penurunan jumlah penerbangan. Yang mengakibatkan sulitnya mendapatkan tiket tujuan Balikpapan beberapa waktu terakhir ini.

BACA JUGA:Ini Nama-Nama yang diusung Gerindra Kaltim Maju Pilkada 2024 Sesuai Hasil Pleno

“Sudah ada rapat di Jakarta dengan INACA, jadi INACA ini yang datang ke Astindo, keputusan kan di Jakarta semua, bukan di Balikpapan,” ujar Tauhid saat dikonfirmasi, Jumat 31 Mei 2024. 

Tauhid menjelaskan bahwa implementasi keputusan kini bergantung pada INACA. Ia menegaskan bahwa meskipun masyarakat mengharapkan harga tiket yang lebih terjangkau, kondisi saat ini tidak memungkinkan hal tersebut. 

"Semua mengharapkan tiket murah dan mudah, cuma paradoks dibandingkan dengan international flight harganya,” tambahnya.

Pasalnya, menurut Tauhid penurunan frekuensi penerbangan oleh maskapai seperti Garuda dan Lion Air memperparah situasi ini. Ia mencontohkan untuk penerbangan ke Balikpapan khusus maskapai Garuda, dulu sebelum pandemi menerjang penerbangan bisa sampai 10 kali sehari. Tapi pasca pandemi, rata-rata hanya tiga penerbangan sehari. 

BACA JUGA:Ribut-ribut Iuran Tapera, Akademisi Unmul: Lebih Baik Dihapus Saja

Pun demikian dengan Lion Air. Sebelum pandemi rata-rata penerbangan adalah 12 kali sehari. Saat ini turun menjadi dua kali penerbangan dalam sehari.  

“Sriwijaya (Air,red) enggak tau. Mati engga, hidup engga," jelas Tauhid. 

Persoalan lainnya adalah terbatasnya armada dan kenaikan harga avtur, ditambah lagi dengan melemahnya nilai rupiah, sehingga harga tiket domestik menjadi mahal.

Tauhid pun mengingatkan masyarakat untuk membeli tiket pulang-pergi dan menentukan jadwal dengan baik, terutama menjelang acara penting. Seperti APEKSI dan persiapan menuju IKN (Ibu Kota Nusantara), yang pintu masuknya dari Balikpapan.

“Kalau mau berangkat (naik pesawat) usahakan beli pulang pergi, dan tentukan jadwalnya karena sulit lho," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: