Musibah Banjir Merendam Mahakam Ulu, Fasilitas Sekolah Turut Terdampak Sebabkan Siswa Terpaksa Diliburkan

Musibah Banjir Merendam Mahakam Ulu, Fasilitas Sekolah Turut Terdampak Sebabkan Siswa Terpaksa Diliburkan

Kondisi banjir yang merendam rumah warga di Kabupaten Mahakam Ulu (Ist).--

MAHAKAM ULU, NOMORSATUKALTIM - Curah hujan yang tinggi di wilayah Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) membuat air Sungai Mahakam dan Sungai Boh meluap ke pemukiman warga, Kamis (16/5/2024).

Warga dikabarkan mengalami kesulitan untuk menyelamatkan diri dan barang berharga mereka, karena volume air dari Sungai Mahakam terus meningkat, bahkan nyaris menutupi atap rumah warga.

Banjir tersebut juga menyebabkan sejumlah fasilitas publik terendam air. Seperti gedung sekolah hingga bangunan rumah ibadah (Masjid dan Gereja).

BACA JUGA : Banjir Besar Memutus Jalur Kubar-Mahulu, Banyak Warga Terjebak Luapan Sungai Mahakam

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Mahulu, Samson Batang, saat dikonfirmasi terkait kondisi fasilitas sekolah di daerah itu, mengaku telah berkoordinasi dengan seluruh kepala sekolah yang gedung sekolahnya terdampak untuk terus mengantisipasi banjir.

"Kita sampaikan kepada kepala sekolah kalau memang tidak memungkinkan untuk melakukan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Maka sebaiknya diliburkan saja untuk sementara, karena tidak bisa juga dipaksakan," ujar Samson dihubungi media ini, Kamis (16/5/2024).

Samson tak menyebutkan secara detail jumlah sekolah yang terendam banjir. Namun, kata dia, terdapat beberapa gedung sekolah (SD, SMP dan SMA) yang memang letaknya sangat dekat dengan Sungai Mahakam.

BACA JUGA : Peningkatan Drainase Jalan Mangga III Memakan Anggaran Sebesar Rp 23,7 Miliar

Menurutnya, dengan melihat kondisi Banjir tinggi, maka dipastikan beberapa sekolah tersebut turut terdampak. Sehingga aktivitas KBM juga mengalami kendala.

"Kalau jumlah sekolah yang terendam banjir saya belum tahu persis. Ini memang banjir yang paling parah, sebelumnya tidak pernah seperti ini. Ini karena air dari Sungai Mahakam dan Sungai Boh naik sehingga menyebabkan banjir. Melalui grup sekolah kita menyampaikan untuk antisipasi ke tempat yang tinggi. Tapi Namanya alam kan nggak bisa juga dilawan," ujarnya.

Kata Samson, Gedung alternatif untuk pelaksanaan KBM untuk sementara memang ada, seperti balai adat.

Namun tetap juga mengalami kendala karena tidak dilengkapi fasilitas seperti kursi dan meja.

"Kalau gedung alternatif sih ada di balai adat, tapi terkendala nggak ada meja dan kursi. Nanti juga setelah banjir nggak mungkin sekolah yang terdampak langsung dipakai, tentu dibenahi lagi, seperti dilakukan bersih-bersih atau mungkin ada yang rusak," tuturnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: