Seno Aji dan Nabil Husein Bersaing Dampingi Rudy Mas'ud? Begini Tanggapan Nasdem Kaltim
Seno Aji dan Nabil Husein Said Amin diisukan bersaing menjadi pendamping Rudy Mas'ud di Pilgub Kaltim 2024. -(Ist/ Nomorsatukaltim)-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Dua nama politisi diisukan punya rencana mendampingi Rudy Mas'ud di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2024 dalam rangkaian Pilkada Serentak 2024.
Kedua nama tersebut yakni Nabil Husein Said Amin dan Seno Aji. Politisi NasDem dan Gerindra itu disebut sedang bersaing menjadi calon pendamping Rudy Mas'ud.
Saat ini pilihan memang belum jatuh kepada siapapun, namun keduanya dikabarkan telah bertemu langsung dengan Ketua DPD Golkar Kaltim itu.
BACA JUGA: Mahyudin Kembalikan Formulir Pendaftaran Calon Gubernur ke Sekretariat PDIP dan PKB
Terkait Nabil Husein Said Amin, DPW Partai NaDem melalui Ketua Desk Pilkada Partai NasDem Kaltim, Syarifuddin Tangalindo memberikan tanggapannya.
Syarifuddin mengatakan bahwa desas-desus mengenai Nabil Husein sebagai calon pendamping Rudy Mas'ud memang telah mencuat di internal partainya.
Namun demikian, kata Syarifuddin, sampai saat ini, Nabil Husein yang juga Presiden Borneo FC dan caleg terpilih NasDem DPR RI itu belum melakukan pendaftaran secara resmi melalui penjaringan yang dibuka di internal partai.
BACA JUGA: Nama Rudy-Seno Mulai Mengemuka di Pilgub Kaltim 2024, Sulaiman Hattase: Aman Sudah
"Sampai saat ini, beliau (Nabil Husein) belum ada mendaftar secara resmi," ujar Syarifuddin Tangalindo, Rabu (8/5/2024).
Syarifuddin mengungkapkan bahwa proses pendaftaran di Partai NasDem sangat fleksibel, terbuka untuk umum dan kader internal pun bisa mendaftar kapan saja.
"Meskipun terdapat instruksi dari DPP NasDem terkait kader internal yang harus didorong maju di Pilgub 2024, Namun hal itu juga masih harus melihat dari kesiapan kader masing-masing," katanya.
BACA JUGA: Pengamat Politik Ini Sebut Tiga Daerah di Kaltim Harus Dikuasai Kalau Mau Menang Pilgub
Menurutnya, kesiapan kader menjadi pertimbangan penting, sehingga partai tidak bisa memaksakan jika kader belum merasa siap sepenuhnya.
"Kita punya banyak kriteria, tidak mungkin juga memaksakan kader kalau tidak siap. Kalau untuk provinsi kita lihat, sampai hari ini belum ada mendaftar," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: