Tolak Diskriminasi Uighur, Tujuh Ormas Datangi Kantor Gubernur

Tolak Diskriminasi Uighur, Tujuh Ormas Datangi Kantor Gubernur

Sejumlah ormas Islam protes terkait aksi kekerasan Uighur di kantor gubernur Kaltim, Senin (23/12/2019). (Michael/Disway Kaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com – Adanya diskriminasi yang terjadi terhadap umat muslim di Tiongkok, memantik respons umat muslim di Tanah Air. Tujuh organisasi keagamaan dan kesukuan di Kalimantan Timur yang diinisiasi oleh Front Pembela Islam (FPI), melakukan aksi damai bela muslim Uighur. Aksi tersebut dihelat di depan Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Senin (23/12/2019). Panglima Laskar Pembela Islam (LPI) Kaltim, Zein Ramadhan mengatakan, aksi tersebut merupakan aksi protes kepada negara Tiongkok yang selama ini bertindak semena-mena kepada masyarakat muslim Uighur. Menurutnya, ini aksi solidaritas antar sesama umat muslim. “Hari ini kita turun bersama merepresentasikan sebagai umat muslim di Kaltim, untuk bersama-sama memperjuangkan keadilan bagi saudara-saudara kita umat muslim di Uighur. Tidak hanya di Uighur, banyak saudara-saudara muslim kita di dunia saat ini sedang mengalami ketidakadilan,” ujarnya saat diwawancara awak media. Pria yang juga sebagai Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi menyatakan, aksi solidaritas ini merupakan instruksi langsung dari Imam Besar FPI, Habib Riziek Shihab kepada seluruh pengurus FPI di Indonesia. Zein juga meminta, agar Pemprov Kaltim dapat mendukung aksi ini dengan segera menyampaikan kepada pemerintah pusat. “Kami adalah para pendukung Bapak Gubernur saat beliau maju sebagai Gubernur Kaltim. Jadi, kami meminta agar Pak Gubernur juga mendukung gerakan kami untuk memperjuangkan hak-hak muslim Uighur. Sampaikan kepada pemerintah pusat, bagaimana nasib muslim Uighur saat ini. Mereka dibantai dan dianiaya,” tegasnya. Salah satu tokoh umat muslim Kaltim, Jufri Musa dalam orasinya menyampaikan, perbuatan yang dilakukan Tiongkok  kepada muslim Uighur negara komunis. “Sejarah kelam sudah pernah kita rasakan saat komunis ada di Indonesia. Dan kita saat ini melihat lagi tindakan mereka kepada umat muslim di Uighur. Dan kita tidak boleh diam. Kita harus melawan. Sebab, kita lihat saat ini banyak negara yang bungkam terhadap kebiadaban China kepada muslim Uighur,” paparnya. “Dan kita tidak boleh bungkam. Sampaikan kebenaran atas kebiadaban tersebut kepada dunia. Dan umat Islam di Indonesia harus bergerak. Jangan sampai pula, Indonesia membuka ruang kepada pemikiran komunis. Sebab, banyak pihak menyatakan komunis tidak ada di Indonesia. Padahal, mereka begentayangan,” tambahnya. Sementara itu, Gubernur Kaltim Isran Noor menanggapi santai aksi tersebut. Pasalnya, dia menyebut, Indonesia memang merupakan negara yang mencintai kelemah lembutan, keharmonisan dan kedamaian. "Itu biasa. Itu merupakan sikap moral, keprihatinan terhadap sesama," imbuh Isran. (mic/dah/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: