Awang Faroek Minta Isran Selesaikan Polemik Sekprov
Gubernur Kaltim Isran Noor (kanan) dan Awang Faroek Ishak, mantan gubernur Kaltim, berbincang setelah acara kunjungan dengar pendapat antara DPR RI dengan Pemprov Kaltim. =========== Samarinda, DiswayKaltim.com - Anggota DPR RI asal Kaltim Awang Faroek Ishak (AFI), mempertanyakan kebijakan Gubernur Kaltim dalam menyelesaikan permasalahan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltim. Karena sejak dilantik Abdullah Sani oleh Kemendagri Tjahjo Kumolo, Juli 2019 lalu, hingga kini belum juga difungsikan. Isran seolah masih “betah” dengan Pelaksana Tugas (Plt) M Sabani. “Kami mempertanyakan kapan masalah mengenai Sekprov ini selesai. Tidak bagus kalau Gubernur bekerja sendiri saja. Penting adanya Sekprov,” kata AFI, dalam kunjungannya ke Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Senin sore (23/12/2019). Ia pun menceritakan polemik yang terjadi saat dirinya masih menjabat sebagai Gubernur Kaltim. "Waktu zaman saya, dilakukan assessment, hasilnya tiga orang memenuhi syarat. Terpilihlah satu orang terbaik bernama M Sabani. Tapi (nama) yang keluarkan bukan Sabani, tapi orang lain. Saya minta pernyataan tegas oleh Gubernur Kaltim terkait polemik ini," bebernya. Awang meminta kepada Isran untuk melakukan seleksi ulang pengisian jabatan Sekprov ini. Agar, kedepannya tidak menjadi polemik berkepanjangan yang berujung dengan hukum. "Diulang saja kembali seleksinya," tegas Awang. Menanggapi pertanyaan yang disampaikan AFI, Isran Noor tidak membeberkan secara gamblang alasan dirinya tidak mengaktifkan Sekprov definitive. Ia mengaku akan membuat jawaban tertulis secara tertutup kepada DPR RI. "Saya tidak bisa jawab secara terbuka, karena di sini banyak wartawan. Nanti digoreng sama mereka. Jadi saya akan menjawab secara tertulis kepada Pak Awang Faroek Ishak. Masalah sekprov ini berkaitan dengan masalah yang sensitif. Jadi saya minta ampun kepada teman-teman wartawan," tegas Isran. Alasan Isran tidak memberikan jawaban tersebut secara gamblang, karena dirinya tidak ingin menyinggung perasaan orang lain. Meski begitu, ia menegaskan akan menyelesaikan masalah ini secepatnya. "Kalau saya bicara terbuka di sini, sampai ke mana-mana. Mungkin saja ada yang tersinggung. Daripada nanti ada yang tersinggung lebih baik tidak saya jawab. Persoalan Sekprov Kaltim akan segera saya selesaikan," katanya Ia mengungkapkan, sebenarnya pada Januari atau Februari mendatang, orang nomor satu di Kaltim itu akan menemui Mendagri, Presiden dan sekretaris negara. Namun, saat kunjungan Joko Widodo (Jokowi) ke Kaltim, Isran sudah berbincang banyak dengan Jokowi mengenai Sekprov Kaltim ini. "Sebelumnya kami sempat ngobrol-ngobrol. Presiden menyampaikan jangan menunggu enam bulan untuk melakukan evaluasi. Lebih baik diputuskan,” cetusnya. Isran Noor juga mengaku telah bertemu Jusuf Kalla. Saat itu masih menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia. Ia meminta waktu selama enam bulan agar jabatan Sekprov Kaltim diisi dengan Plt. Setelah enam bulan, Isran Noor akan kembali bertemu presiden untuk membahas evaluasi kinerja Plt Sekprov Kaltim. “Saya sebenarnya punya kesepakatan dengan wakil presiden waktu itu dan mendagri yang lama. Pak Tjahjo Kumolo. Enam bulan lanjut nanti dievaluasi. Tapi ini nanti tidak akan saya lanjutkan," pungkasnya. (mic/dah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: