Serangan di Gedung Konser Moskow Tewaskan 115 Orang, Rusia Tangkap 11 Pelaku Teroris

Serangan di Gedung Konser Moskow Tewaskan 115 Orang, Rusia Tangkap 11 Pelaku Teroris

Gedung konser Moskow yang diserang teroris tewaskan 115 orang dan ratusan lainnya luka-luka. -screenshoot youtube-disway.id

JAKARTA, NOMORSATUKALTIM- Sebelas pria bersenjata yang menyerang gedung konser Moskow akhirnya berhasil ditangkap kepolisian Moskow, Jumat 22 Maret 2024. Mereka membantai dan menewaskan 115 orang.  

Peristiwa berdarah itu diklaim Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dan bertanggungjawab atas serangan tersebut.

Presiden Rusia Vladimir Putin belum berkomentar secara terbuka mengenai serangan tersebut, dan Moskow belum menanggapi klaim tanggung jawab ISIS. Bahkan ketika beberapa anggota parlemen menunjuk pada kemungkinan adanya hubungan dengan Ukraina.

Orang-orang bersenjata yang berkamuflase melepaskan tembakan di Balai Kota Crocus yang penuh sesak di Krasnogorsk, pinggiran utara Moskow. Itu terjadi Jumat malam menjelang konser band rock era Soviet Piknik. Itu adalah serangan paling mematikan di Rusia selama setidaknya satu dekade.

Dinas keamanan FSB Rusia mengatakan beberapa pelaku telah melarikan diri menuju perbatasan Rusia-Ukraina, dan menambahkan bahwa para penyerang memiliki kontak yang sesuai di negara tersebut.

Namun pihaknya tidak memberikan rincian lebih lanjut, dan beberapa anggota parlemen Rusia juga menunjuk ke Kyiv, tanpa memberikan bukti.

Baca Juga:

Tiga Mantan Teroris Ucapkan Ikrar Setia Kepada NKRI di Polresta Samarinda


“ Pihak yang berkepentingan utama kemungkinan besar adalah Ukraina dan pendukungnya, kita tidak bisa mengesampingkannya,” kata anggota parlemen senior Rusia Andrey Kartapolov.

Ukraina, yang telah menghadapi serangan militer Rusia selama dua tahun terakhir, tidak ada hubungannya dengan serangan itu, menurut pernyataan ajudan presiden Mykhailo Podolyak di Telegram.

Kremlin mengatakan kepala dinas keamanan FSB telah memberi tahu Presiden Vladimir Putin tentang penangkapan tersebut.

Sementara pihak berwenang memperingatkan jumlah korban jiwa diperkirakan akan terus meningkat, dengan lebih dari 100 orang masih dirawat di rumah sakit dan pencarian di lokasi yang terbakar sedang berlangsung.

Direktur FSB Alexander Bortnikov melaporkan kepada presiden mengenai penahanan 11 orang, termasuk empat teroris yang terlibat dalam serangan di Balai Kota Crocus,” katanya.

Putin sendiri belum membuat pernyataan publik atau terlihat di depan umum selama lebih dari 12 jam sejak serangan itu.

Kremlin mengatakan dia terus mendapat informasi dan seorang pejabat pemerintah. Katanya berharap para korban segera pulih. Setidaknya 115 Orang Terbunuh.

Komite Investigasi Rusia, yang menyelidiki kejahatan besar, mengatakan petugas penyelamat masih bekerja di lokasi, mengeluarkan mayat-mayat dari gedung.

“Layanan darurat telah menemukan lebih banyak jenazah saat membersihkan puing-puing. Jumlah korban tewas kini mencapai 115 orang,” katanya dalam sebuah pernyataan di Telegram.

Jumlah korban jiwa kemungkinan akan terus meningkat, karena gubernur wilayah Moskow mengatakan tim penyelamat akan terus menjelajahi lokasi tersebut selama beberapa hari.

Para penyelidik mengatakan banyak orang meninggal karena luka tembak dan menghirup asap setelah api melalap tempat yang berkapasitas 6.000 tempat duduk itu.

“Para teroris menggunakan cairan yang mudah terbakar untuk membakar gedung konser, tempat para penonton berada, termasuk yang terluka,” kata Komite Investigasi.

Api dengan cepat menyebar ke seluruh venue pada hari Jumat setelah adanya laporan penembakan massal, dan penonton konser berteriak-teriak bergegas menuju pintu keluar darurat.

Beberapa orang memfilmkan orang-orang bersenjata dari lantai atas ketika mereka berjalan secara sistematis melalui kios-kios sambil menembaki orang-orang, menurut rekaman yang dibagikan di media sosial.

Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab pada hari Jumat. Mereka mengatakan para pejuangnya menyerang pertemuan besar di pinggiran Moskow dan mundur ke pangkalan mereka dengan aman.

Saluran Telegram Rusia, termasuk Baza yang dekat dengan dinas keamanan, dan seorang anggota parlemen mengatakan beberapa tersangka berasal dari negara Tajikistan di Asia Tengah.

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Tajikistan mengatakan pihaknya belum menerima informasi apa pun dari Moskow mengenai keterlibatan warganya.

Di Moskow, warga mengantre panjang di tengah hujan Sabtu pagi untuk mendonor darah, menurut video yang diposting oleh media pemerintah.

Poster-poster peringatan yang menampilkan sebatang lilin menggantikan papan reklame iklan di beberapa halte bus Moskow, lapor kantor berita negara RIA Novosti.

Acara-acara besar dibatalkan di seluruh negeri, termasuk pertandingan sepak bola persahabatan antara Rusia dan Paraguay yang akan berlangsung di Moskow pada hari Senin nanti. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id