Taman Cerdas Samarinda Bak Oase di Tengah Kota, Sayang Beberapa Fasilitas Rusak dan Kurang Terawat

Taman Cerdas Samarinda Bak Oase di Tengah Kota, Sayang Beberapa Fasilitas Rusak dan Kurang Terawat

Suasana Taman Cerdas Samarinda yang menjadi hiburan gratis bagi warga.-Ari Rachiem-nomorsatukaltim.disway.id

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Taman Cerdas Samarinda menjadi satu di antara jujugan hiburan gratis bagi keluarga. Teduh, rindang dan ada wahana permaianan untuk anak.

Namun sayang, tampak beberapa wahana permainan dan fasilitasnya rusak dan terkesan kurang terawat.

Senin (11/03/2024) sore, reporter Disway Kaltim Ari Rachiem sempat mampir dan menikmati oase di tengah Kota Samarinda itu. Panasnya cuaca terasa langsung sirna. Berikut tulisannya:

Kunjungan saya ke Taman itu semata-mata untuk menghabiskan waktu luang di hari libur nasional. Kebetulan hari ini adalah hari terkahir sebelum memasuki bulan Ramahan. Momen yang pas bagi saya untuk menyantap jajanan pinggir jalan pada sore hari ditemani dengan suasana yang sejuk nan asri.

Suasana di Taman Cerdas Samarinda ini sangat kontras sekali dengan suasana yang ada di Kota Samarinda sore itu. Panas yang cukup terik ditmenani dengan kendaraan yang berlalu lalang dan ditemani suara klakson kendaran yang sedang berdesakan.

Sungguh sangat nikmat suasana di Taman itu. Taman Cerdas ini terletak di Jalan S. Parman. Bersebelahan langsung dengan Rumah Jabatan Wali Kota Samarinda.

Di Sudut taman ini saya melihat banyak sekali senyuman anak-anak yang mengembang. Mereka asyik bermain di wahana bermain yang tersedia.  

Sungguh pemandangan yang teduh ketika saya bisa melihat para keluarga yang menemani permata hatinya yang tengah riang bermain.

Salah satunya Rudi, pria yang berusia kepala tiga ini. Rudi membawa kedua putrinya yang berumur 7 tahun; Diah dan yang berusia 3 tahun bernama Ica. Keduanya lagi asyik bermain di Taman Cerdas ini.

“Saya cukup senang kesini dan membawa keluarga. Kalau ada waktu libur dan off bekerja, saya bawa kedua anak saya untuk bermain di Taman ini. Hitung-hitung hiburan kami,” jawabnya.

Ketika saya sedang asyik mengobrol dengan Rudi, mata saya tertuju dengan salah satu patung-patung yang dibuat dalam wujud tokoh kartun guna menarik perhatian anak-anak ketika bermain. Namun sayang beberapa patung rusak dan terkesan tidak nyaman untuk dipandang.



Rudi pun berharap wahana permainan di Taman Cerdas Samarinda bisa ditambah. Supaya anak-anak nyaman bermain dan tidak rebutan. Pun ia berharap bagian-bagian yang rusak dapat diperbaiki.

Setelah selesai mengobrol dengan Rudi, saya menuju ke salah satu sudut Taman Cerdas yang memiliki fasilitas olahraga dan refleksi kaki. Saya langsung mencoba menikmati refleksi kaki gratis sembari mengobrol dengan pengunjung yang sama-sama menikmati sakitnya telapak kaki di batu refleksi itu.

Namanya Erik, tahun ini berusia 41 tahun. Erik mengaku baru pertama kali ke Taman Cerdas Samarinda ini. Pun ia bukan warga Samarinda.

“Kebetulan saya dari Muara Wahau dan baru pertama saya kesini (Taman Cerdas, Red.). Pandangan saya bahwa taman ini cukup bagus. Namun sayang beberapa tempat pejalan kakinya blo pavingnya bergelombang dan patung yang disana (sambil menunjuk patung pesut yang ada di tengah taman, Red.) pondasinya ada yang kopong,” terang Erik.

Ia berharap agar hal tersebut cepat diperbaiki untuk keamanan dan kenyamanan masyarkat yang berkunjung di Taman Cerdas.

Setelah mencoba batu refleksi, saya mengistirahatkan diri saya di tempat duduk yang ada di taman.

Jujur taman ini lebih ramai dikunjungi. Ketimbang Taman Samarendah-- sama-sama berada di Kota Samarinda. Rata-rata pengunjungnya didominasi oleh kelurga. Sembari menyantap jajanan yang saya beli, saya mencoba lagi untuk bercengkrama dengan pengunjung lainnnya.

Namanya Reyna. Ia sering ke Taman Cerdas Samarinda ini dengan teman-temannya. Kebetulan rumahnya yang cukup dekat dari Taman ini.

“Saya sering kesini karena rumah saya dekat. Rumah saya di Jalan Hasan Basrie. Saya lebih senang kesini karena tempatnya adem dan enggak bising. Saya suka saja ada disini, bisa ngelepas stress kalau disini,” jelas Reyna.

Karena waktu telah menunjukan pukul 18:30 WITA, saya harus mengakhiri obrolan saya dengan Reyna dan segera bergegas untuk pulang. Semoga tulisan yang saya buat bisa dilihat oleh intansi yang terkait untuk segara dibenahi kekurangan yang ada di Taman Cerdas ini. Karena Taman Cerdas ini adalah destinasi wiasta gratis yang sering dikunjungi masyarkat. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: