Pertumbuhan Ekonomi Ditarget 7 Persen

Pertumbuhan Ekonomi Ditarget 7 Persen

Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie meninjau salah satu perusahaan tambang di Kaltara, belum lama ini.(humas) TANJUNG SELOR, DISWAY - Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie mengatakan, mewujudkan Kalimantan Utara sebagai wilayah di perbatasan yang berdaya saing, merupakan tema pembangunan Kaltara pada 2020 nanti. Untuk mencapainya, Pemprov Kaltara telah menentukan target indikator makro ekonominya. Pertumbuhan ekonomi misalnya. Gubernur menegaskan, Pemprov Kaltara menargetkan akan tumbuh sebesar 7 persen di 2020. Target tersebut jauh di atas target pertumbuhan ekonomi nasional, yakni di range 5,3-5,5 persen. “Target 7 persen tersebut kita patok tentu dengan melihat peluang investasi tahun depan. Kenaikan lifting migas juga akan memberi peluang pertumbuhan ekonomi yang positif,” kata Irianto Lambrie. Optimisme ini juga ditunjang dengan rencana akan dimulainya pembangunan konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan, Peso, Bulungan pada awal 2020 nanti. Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS), dalam beberapa tahun terakhir, Kaltara selalu mengalami pertumbuhan ekonomi yang impresif, rata-rata di atas 6 persen per tahun. “Kita bahkan beberapa kali sebagai provinsi di Kalimantan dengan pertumbuhan ekonomi paling tinggi, berdasarkan catatan Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik,” kata Irianto seperti dirilis Humas Pemprov Kaltara. Di sisi lain, untuk inflasi, Pemprov Kaltara menargetkan inflasi pada kisaran 3,00 persen di 2020 mendatang. Target tersebut masih di tengah-tengah target nasionalnya sebesar 2,0-4,0 persen. Pemprov Kaltara juga memberi target indicator makro lain. Di antaranya menekan tingkat pengangguran terbuka hingga menjadi 4,60 persen, angka kemiskinan 5,84 persen, gini ratio 0,299 persen, dan indeks pembangunan manusia (IPM) 71,28 persen. Berkaitan dengan target pembangunan, gubernur mengatakan, arah kebijakan provinsi pembangunan Provinsi Kaltara disesuaikan dengan prioritas pembangunan nasional. Dalam hal pembangunan sumber daya manusia dan pengentasan kemiskinan, Pemprov Kaltara berkomitmen mempercepat penanggulangan kemiskinan dan kemandirian penyandang masalah kesejahteraan sosial. “Juga akan ditingkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pengarusutamaan gender dalam pembangunan,” ujarnya. Dalam hal peningkatan nilai tambah ekonomi dan kesempatan kerja, pemprov merujuk pada upaya pembangunan ekonomi berkelanjutan, pengembangan UMKM, peningkatan kesempatan dan kualitas kerja, serta peningkatan daya tarik beri berinvestasi. “Percepatan pembangunan desa secara terpadu juga akan ikut menumbuhkan ekonomi kita,” ujarnya. Yang tidak kalah penting ialah program penguatan konektivitas dan pemerataan melalui pelayanan peningkatan infrastruktur wilayah yang terintegrasi dengan tata ruang. Sementara itu, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), sebagaimana disampaikan kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Provinsi Kaltara Hendik Sudaryanto, pendapatan domestik regional bruto (PDRB) Kaltara pada 2020 diproyeksikan meningkat dengan level inflasi yang terkendali sesuai target nasional 3 plus minus 1 persen (yoy). Lebih rinci, target PDRB Kaltara pada 2020 secara yoy ditaksir mencapai 7,18 hingga 7,58 persen. Atau naik sedikit dibandingkan target 2019 yang sebesar 7,00 hingga 7,40 persen. “Untuk inflasi, pada 2020 ditargetkan 3,00 hingga 3,40 persen. Atau meningkat dibandingkan 2019 yang mencapai 1,86 hingga 2,26 persen,” jelas Hendik. Guna menjaga level PDRB dan inflasi terkendali, Hendik berharap Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kaltara melakukan upaya nyata di sektor ekonomi. “Dalam hal ini, sinergitas antara upaya pengendalian inflasi dengan pengembangan ekonomi. Tentunya, yang berperan adalah Pemprov Kaltara, OPD terkait, BPS, BI dan Bulog,” urainya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: