Bitcoin Kembali Melonjak dan Mencapai Level Tertinggi Sejak 2021, Kini Nilainya Tembus US$50.000

Bitcoin Kembali Melonjak dan Mencapai Level Tertinggi Sejak 2021, Kini Nilainya Tembus US$50.000

Bitcoin Kembali melonjak dan Mencapi Level tertinggi Sejak 2021-(ist)-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Harga Bitcoin mencapai level US$50.000 untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir. Menurut data Coingecko pada Selasa (13/2/2024), harga aset kripto terbesar ini mencapai US$50.021,79 pada pukul 06.57 Wita, menguat 4% dalam 24 jam terakhir.

Nilai Bitcoin telah meningkat tiga kali lipat sejak awal tahun lalu, pulih dari penurunan sebesar 64% pada tahun 2022.

Terakhir kali Bitcoin diperdagangkan pada harga US$50.000 adalah pada Desember 2021. Meskipun demikian, harga tersebut masih di bawah level tertinggi sepanjang masa yang hampir mencapai US$69.000 pada November 2021.

Fluktuasi harga Bitcoin sejak diperkenalkan lebih dari satu dekade lalu telah menjadi daya tarik utama bagi para spekulan.

Awalnya dipandang sebagai alternatif bagi sistem keuangan tradisional, reli Bitcoin saat ini didorong oleh optimisme atas persetujuan otoritas bursa AS terhadap reksa dana yang diperdagangkan di bursa atau ETF Bitcoin.

Kepala analis pasar di Miller Tabak & Co Matt Maley mengatakan minat investor terhadap Bitcoin semakin meningkat sejak persetujuan ETF.

"Ada banyak pembicaraan tentang arus masuk uang ke dalam aset ini. Saya juga mencatat bahwa para pemain momentum juga semakin bersemangat,” ungkap Maley seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (13/2/2024).

Kebangkitan harga kripto terjadi karena investor di pasar keuangan yang lebih luas kembali mengambil risiko di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve akan melonggarkan kebijakan moneter.

Dalam situasi di mana suku bunga rendah atau bahkan negatif menjadi semakin umum, investor mencari aset alternatif yang dapat memberikan hasil yang lebih tinggi.

Dalam hal ini, kripto, dengan potensi pertumbuhan yang cepat dan terkadang tinggi, menarik minat mereka.

Selain itu, ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global juga dapat memainkan peran dalam meningkatkan minat terhadap kripto.

Ketika terjadi ketegangan antara negara-negara besar, atau ketidakpastian ekonomi muncul, investor cenderung mencari perlindungan dalam aset yang tidak terpengaruh oleh kebijakan pemerintah atau kondisi ekonomi tertentu.

Selain itu, perkembangan positif dalam regulasi kripto juga dapat memengaruhi harga.

Ketika otoritas keuangan seperti SEC di AS memberikan persetujuan atau memberikan sinyal positif terhadap produk-produk keuangan terkait kripto seperti reksa dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), ini bisa memicu minat baru dari investor institusional yang lebih besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: