Puluhan Anggota KPPS di Samarinda Keracunan Makanan, Ini Komentar Andi Harun

Puluhan Anggota KPPS di Samarinda Keracunan Makanan, Ini Komentar Andi Harun

Puluhan Anggota KPPS di Samarinda Keracunan Makanan Ini Komentar Andi Harun-Iswanto-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Wali Kota Samarinda, Andi Harun merespon kejadian puluhan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda yang keracunan makanan saat acara pelantikan.

 

Diketahui, peristiwa itu terjadi pada Kamis 25 Januari 2024 lalu. Menurut informasi, keracunan diduga akibat mengkonsumsi nasi kotak berisi nasi goreng dan ayam tepung yang dibagikan panitia saat acara pelantikan.

 

Sejumlah anggota KPPS tersebut saat ini tengah ditangani tim medis di RS dan sebagainya melakukan perawatan mandiri di rumah.

 

Menurut Andi Harun, peristiwa tersebut perlu menjadi pelajaran penting bagi seluruh penyelenggara acara apapun. 

 

Terlebih dalam momentum Pemilu ini banyak kegiatan yang dilaksanakan, baik oleh pemerintah maupun lembaga lainnya.

 

Sehingga kelayakan makanan bisa dipastikan aman sebelum dibagikan kepada semua peserta.

 

Andi Harun menegaskan, acara pelantikan itu bukan diselenggarakan pemerintah, melainkan oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) setempat.

 

"Saya sudah mendapat informasi dari pak Camat Sambutan bahwa kegiatan itu pelaksananya bukan pemerintah," kata Andi Harun kepada wartawan, Senin (29/1/2024).

Terkait penanganan peristiwa tersebut, Andi Harun menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian, sesuai mekanisme hukum yang berlaku.

 

"Untuk identifikasi dan penyidikan sudah kita serahkan ke Polisi. Semoga ini menjadi pelajaran untuk kita semua, dan mari doakan kesembuhan bagi yang sakit serta upaya pencegahan di masa yang akan datang," ujarnya.

 

Orang nomor satu di Kota Samarinda ini meminta seluruh pihak penyelenggara Pemilu untuk memanfaatkan koordinasi antar panitia acara dan aparat pemerintah di semua kelurahan dan kecamatan se-Kota Samarinda.

 

Langkah koordinasi yang dimaksud sebagai upaya preventif, sehingga peristiwa serupa tidak terulang lagi, apalagi mengorbankan masyarakat.

Dia berharap, warga yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut dapat segera dipulihkan kembali melalui proses penanganan tim medis.

 

"Yang pasti pemerintah menaruh perhatian yang sangat tinggi. Cuma ini pelajaran agar baik itu pimpinan pelaksana pemilu seperti KPU Bawaslu bisa lebih detail lagi terkait sumber makanan," imbuhnya.

 

Ia pun menyesalkan tidak adanya sampel makanan yang tersisa dalam acara tersebut, sehingga menyulitkan untuk menelusuri  penyebab pasti keracunan itu.

 

"Kasihan kepada warga yang mungkin terpapar penyakit akibat makanan tersebut. Jadi tidak ada sampel makanan. Jika ada kita bisa dengan mudah melihat sampel makanan dan mengetahui secara pasti penyebab keracunan itu," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: