Dua Tahun PI di Blok Mahakam, MMP Peroleh Laba Rp 573 Miliar

Dua Tahun PI di Blok Mahakam, MMP Peroleh Laba Rp 573 Miliar

Direktur Utama Perusda Migas Mandiri Pratama (MMP) Wahyu Setiaji. (Mubin/Disway Kaltim)

Samarinda, DiswayKaltim.com – Setelah dua tahun participating interest (PI) sebesar 10 persen di Blok Mahakam diperoleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, Direktur Utama Perusda Migas Mandiri Pratama (MMP) Wahyu Setiaji berharap pemerintah dapat mempertahankan PI tersebut.

Pasalnya, untuk mendapatkan PI tak mudah. Ia berpendapat, perolehan PI 10 persen di blok kaya minyak tersebut telah merugikan kontraktor.

“Di satu sisi kontraktor harus memberikan PI. Lalu meminjami uang tanpa bunga. Yang pasti pendekatan dari pihak lain itu pasti berargumentasi dan berupaya untuk menggugat PI ini,” jelasnya kepada awak media belum lama ini.

Begitu pun daerah lain sebagai penghasil migas di Indonesia. Wahyu mengatakan, daerah penghasil selain Kaltim masih kesulitan mendapatkan PI.

Karena itu, terdapat pemerintah daerah di Indonesia yang meminta bantuan Pemprov Kaltim. Untuk mendapatkan PI di blok migas yang beroperasi di daerahnya.

“Kalau saya tidak salah, ada 50 blok migas di Indonesia, yang pemerintah daerahnya ingin mendapatkan PI,” ungkapnya.

Ia menegaskan, pendapatan Kaltim dari PI 10 persen di Blok Mahakam pun relatif tinggi. Berdasarkan data yang dihimpun media ini, pada September 2019 anak perusahaan dan Perusda MMP menerima deviden Rp 573,3 miliar dan USD 39,5 juta. Laba tersebut didapatkan dari pengelolaan PI pada 2018. Dana itu diperoleh dari seluruh anak perusahaan yang mengelola PI di Blok Mahakam.

“Setelah dikurangi pajak dan lain sebagainya, laba yang ke kita itu sekitar Rp 300 miliar. Dari situ, 55 persennya diserahkan ke Pemprov Kaltim,” jelasnya.

Ia menyebut, deviden tahun ini belum diterima perusahaan yang dipimpinnya. Laba yang diperoleh di 2019 akan diserahkan ke Perusda MMP tahun depan. Kata Wahyu, Perusda MMP akan melakukan investasi di beberapa bidang. Namun ia belum dapat memastikan jenis investasi tersebut.

“Saya sih pengen investasi di bisnis penunjang migasnya. Macam-macam itu. Ada engineering, kapal, dan lain-lain. Ini resikonya rendah. Ini yang coba kita bicarakan lagi,” katanya. (qn/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: