Meski Inflasi Kaltim Terus Naik, BI Sebut Masih Terkendali

Meski Inflasi Kaltim Terus Naik, BI Sebut Masih Terkendali

Situasi pedagang di Pasar Segiri Samarinda.-dok/disway kaltim-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Inflasi Kaltim periode Desember 2023 alami kenaikan sebesar 3,46 persen. Sepanjang caturwulan III 2023, inflasi Kaltim terus alami kenaikan.

Misal pada periode September angka inflasi berada di level terendah yakni 2,49 persen. Namun terus merangkak naik pada periode Oktober 3,09 persen, November 3,30 persen dan Desember 3,46 persen. Dari data Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kaltim, inflasi Desember masih cenderung terkendali, jauh dari angka inflasi 2022 sebesar 5,35 persen.   

“Andil tertinggi inflasi di Kaltim di 2023 bersumber dari bahan makanan atau volatile food terutama komoditas cabai rawit, daging ayam ras, bawang merah dan beras yang keberadaannya diperoleh dari luar wilayah Kaltim,” ungkap Kepala Pwk BI Kaltim Budi Widihartanto.  

Inflasi di sektor pangan tersebut juga disebabkan akibat tekanan harga akibat perubahan iklim dan stok yang terbatas. Sementara dari kelompok pengeluarannya, makanan, minuman dan tembakau memiliki andil inflasi tertinggi.

Termasuk pula kelompok transportasi turut memegang andil meningkatnya inflasi. Untuk sektor makanan dan minuman menjadi pemicu naiknya inflasi, lantaran kebutuhan yang meningkat pula. Bersamaan dengan peringatan hari Natal.

“Disamping itu meningkatnya ekonomi Kaltim dikarenakan jumlah penduduk yang meningkat, dampak dari laju pembangunan IKN serta peningkatan di sektor industri, transportasi dan pergudangan,” tambahnya.

Adapun komoditas yang menjadi penyumbang tingginya inflasi meliputi cabai rawit, angkutan udara, emas perhiasan, daging ayam ras, dan bawang merah. Sementara itu, koreksi harga udang basah, bayam, kangkung, dan buncis serta celana panjang jeans anak menjadi penyumbang deflasi.

Budi pun menambahkan demi menjaga stabilitas inflasi, tim pemantau inflasi daerah (TPID) Kaltim terus memantau perkembangan harga. Mulai dari operasi pasar oleh Pemprov Kaltim pada 23 – 24 Desember 2023 di Samarinda dan 29 – 30 Desember 2023 di Balikpapan. TPID Provinsi juga membahas mengenai antisipasi komoditas yang akan naik harganya pada HBKN Nataru.

“TPID Kaltim akan terus bersinergi menjalankan program pengendalian inflasi melalui strategi 4K, (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif) guna mengendalikan inflasi,” tutup Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: